Warning kata kasar yeu. Soalnya disini Ravindra bakalan entokesis banget. Btw, kali ini penulisannya berantakan banget ya, sori kalau susah dibacanya. (Gak bisa bikin adegan tawuran mon maap)
Btw, aku suka bacain komentar dari readers deh😭 Ngakak soalnya:)
Happy Reading!
"PADA UDAH SIAP BELOM ANAK TARUNA?!" tanya Gevano keras.
Kali ini Gevano yang memimpin tawuran. Karena mereka akan membuat seolah Ravindra tidak ikut dalam tawuran kali ini. Di saat teman-temannya pergi ke arah barat, dia malah pergi ke arah selatan menuju ke base camp Kevin melalui jalan yang lebih cepat. Ravindra sampai pertama kali, dia melihat beberapa orang yang berjaga di sisi belakang base camp kumuh tak terawat milik Kevin.
Setidaknya ada 6 orang yang harus Ravindra lawan sendirian.
"Woi bangsat!" panggil Ravindra.
Suara Ravindra, langsung membuat keenam orang tersebut mengalihkan perhatiannya ke Ravindra. Orang pertama yang Ravindra lawan memiliki tubuh yang lumayan besar. Hal itu membuat Ravindra mengincar pelipis orang itu dan membuatnya tersungkur seketika. Setelah itu, Ravindra memukul rahang yang lain dengan kakinya. Tiba-tiba seseorang menarik jaket Ravindra dari belakang, namun dengan cepat Ravindra melepaskan cengkraman orang itu dari jaketnya dan memelintir lengan orang itu.
Ravindra baru melawan tiga orang. Masih ada tiga lainnya, mungkin kalau ketiga orang itu menyerang Ravindra secara bersamaan, hal itu bisa membuat Ravindra kesulitan. Namun, untung saja mereka semua bodoh. Jadi, mereka menyerang Ravindra satu-satu.
"Geblek emang anak buah Kevin!" ejek Ravindra begitu dia mengayunkan kakinya ke 'biji' salah satu musuhnya, namun sayangnya orang yang 'biji'nya kemungkinan sudah hancur itu masih bertahan. Ravindra memutuskan untuk menggunakan teknik guntingan. Dalam keadaan genting begini, Ravindra malah bersyukur karena pernah dipaksa belajar pencak silat oleh Handra.
Tinggal dua.
Ravindra menarik napasnya dalam-dalam sebelum kembali melanjutkan aksinya.
Braakk..
Ravindra merasakan seseorang memukulnya dengan balok kayu tepat di punggungnya. Dia mengerang kesakitan namun cowok itu langsung memberikan bogeman pada orang yang memukulnya dengan balok kayu. "Gue lagi ngambil napas dulu anjing!"
Tinggal yang terakhir. Lawannya yang terakhir sama bodohnya dengan kelima orang sebelumnya. Dia berusaha menendang Ravindra, untung saja Ravindra menangkap kakinya. Setelah itu, Ravindra menggerakan kakinya ke kaki lawan sampai lawannya hampir jatuh. Kemudian dia menendang perut lawan terakhirnya.
Ravindra bernapas terengah-engah. Pemuda itu sudah mendengar keributan dari arah depan base camp Kevin. Sepertinya teman-temannya sudah memulai tawurannya. Ravindra tersenyum kecut dan langsung masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDRA [END]
Teen FictionKeputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakukan kekerasan, membuat Ravindra tumbuh menjadi remaja yang tak terkendalikan. Tapi dunianya seakan ju...