13. Kecewa

121K 8.9K 91
                                    

Happy reading~

Selama perjalanan pulang, Naresha terus-terusan menunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama perjalanan pulang, Naresha terus-terusan menunduk. Bahkan helm yang ia pakai,  beberapa kali membentur punggung Ravindra. Namun, Naresha masih setia menunduk. Saat ada motor yang menyelip, Ravindra rem mendadak dan langsung mengumpat. Naresha reflek memegang jaket yang dikenakan Ravindra agar dia tidak terjungkal ke depan.

Ravindra yang merasakan jaketnya ditarik langsung menoleh ke belakang. Cowok itu menarik kedua tangan Naresha dan melingkarkannya di perutnya.

"Pegangan!" titah Ravindra. Takutnya ada orang yang menyelip lagi, dan Ravindra terpaksa rem mendadak.

Naresha sedikit mengeratkan pelukannya pada tubuh Ravindra. Ini pertama kalinya dia memeluk Ravindra dari belakang. Maksudnya, gak bisa dibilang pelukan sih... Naresha hanya sekedar melingkarkan lengannya pada tubuh Ravindra. Sesampainya di rumah, Ravindra langsung melepaskan helmnya. Dia mengerutkan dahinya, begitu merasa Naresha masih berpegangan pada dirinya.

"Woi!" panggil Ravindra. Dia tidak bisa melihat Naresha dari kaca spion, karena perempuan itu menyembunyikan wajahnya di balik punggung Ravindra.

Naresha melepaskan helmnya dan memberikannya pada Ravindra. Namun, setelah itu dia kembali melingkarkan lengannya pada Ravindra dari belakang dan menenggelamkan wajahnya di punggung laki-laki itu. Ravindra tentu saja terkejut, aneh sekali kalau Naresha tiba-tiba lengket padanya. Karena biasanya, cewek itu akan selalu menghindari dia.

"Lo kenapa, sih?" tanya Ravindra.

Tiba-tiba Ravindra mendengar isakan dari belakangnya. Naresha menangis, tapi karena apa? Ravindra mencoba untuk melepaskan tangan Naresha dari perutnya namun cewek itu malah mengeratkannya.

"Ck, bentar dulu! Anak di perut gue yang minta gue gini. Jangan ge-er ya!" ketus Naresha.

Janinnya be lyke, disalahin mulu gue.

Naresha masih menangis di punggung Ravindra. Sedangkan cowok itu malah pasrah saja, dirinya dijadikan tempat menangis untuk bumil di belakangnya.

"Kenapa lo tiba-tiba nangis?" tanya Ravindra setelah tangisan Naresha mulai mereda. Cewek itu menjauhkan wajahnya dari punggung Ravindra.

"Kinan...dia tau gue hamil!" ucap Naresha yang sedikit menaikkan nada bicaranya. Dia kembali menangis sambil menutup wajahnya.

Ravindra terdiam. "Dia temen lo, kan? Kenapa harus sedih?"

"Masalahnya dia kecewa sama, gue! Dia gak nyangka gue hamil. Padahal kan gue hamil juga bukan keinginan, gue. Gue mau jelasin ke dia, tapi Kinan malah pergi ninggalin gue. Makannya tadi gue gak balik ke kantin..."

Naresha mengambil napas sejenak.

"Kalau gini mending kemarin gue gugurin..."

Ravindra berdecak. "Jangan mikirin itu lagi."

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang