Happy Reading!
CW kata kasar yeu.
Sudah beberapa hari, Ravindra jarang nongkrong dengan teman-temannya. Tapi hari ini dia memutuskan untuk ikut, untuk melepas penat setelah mengurusi cewek macam Naresha. Dia langsung menyalakan motornya, begitu juga temannya yang lain. Saat ini, keempat cowok itu sedang berada di parkiran sekolah.
"Eh, bentar woi!" ucap Gevano tiba-tiba. Cowok itu menghadap ke belakang menatap ban motornya. "Siapa yang ngempesin ban gue, ego?" tanyanya panik.
"Bukan gue ye, anjir," ucap Arka untuk membela dirinya yang tidak salah. Lalu perhatian Gevano menuju ke Ravindra.
"Gak." jawab Ravindra singkat.
Mamet terdiam, lalu dia langsung memajukkan motornya sedikit. "GUE HAHAHA!" ucap Mamet sambil tertawa, lalu dia bergegas meninggalkan teman-temannya.
"ANAK NGEN-" Gevano cepat-cepat menjalankan motornya, yang bannya kempes itu untuk mengejar Mamet. Untung saja, tempat tujuan mereka dekat. Jadi Gevano masih bisa memakai motornya sebentar.
Setelah keduanya pergi duluan, barulah Arka menoleh ke arah Ravindra.
"Tumben, bro? Biasanya udah kaga ikut," sindir Arka.
"Lagi ada mood," jawabnya.
"Ah, beneran?"
"Iya, udah ah, cabut dulu." ujar Ravindra, dia langsung menjalankan motornya untuk keluar sekolah.
"Anjing!"
Ravindra langsung mengerem mendadak begitu dia hampir menabrak seseorang. Aduh, kenapa tiba-tiba lewat sih?
"Liat-liat kalo jalan!" tegur Ravindra kesal. Dia seketika terdiam, begitu melihat siapa yang hampir dia tabrak.
"Maaf, kak." cicit Naresha. Tadinya dia ingin kembali ke kelas, karena lupa mengambil buku catatannya, karena tergesa-gesa dia jadi gak perhatiin jalan. Perempuan itu, sama sekali tidak sadar ada motor yang akan keluar gerbang sekolahnya.
Naresha menunduk sambil melewati motor Ravindra. Arka yang melihat itu langsung maju ke samping Ravindra.
"Si anjim, gak usah dibentak juga kali, Rav!" sosor Arka.
"Yang dibentak cewek lagi ya Allah, sedih hati ku ini bang." lanjut Arka dramatis.
Ravindra memutar matanya malas. Hampir saja dia ngebuat ibu dari anaknya mokad. Bikin jantung jedar-jedur tau, gak? Dia kembali menjalankan motornya. Lalu setelah sampai di sebuah tempat nongkrong, Ravindra dan Arka langsung memarkirkan motor mereka.
"Udah sampe noh, si Tom and Jerry." Arka menunjuk ke arah Gevano dan Mamet. Disana ada Gevano yang sedang menjambak Mamet, sedangkan yang dijambak hanya bisa pasrah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDRA [END]
Teen FictionKeputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakukan kekerasan, membuat Ravindra tumbuh menjadi remaja yang tak terkendalikan. Tapi dunianya seakan ju...