Tinggalkan jejak, ya bestie✌🏻
SELAMAT MEMBACA
6 years later
"Raisha, bangun, yuk! Kamu sekolah, lho, hari ini." ujar Naresha sembari mengguncang pelan badan sang anak.
Raisha menggeliat dalam tidurnya, lalu sesaat kemudian dia membuka matanya. "Ngantukk..."
Naresha menepuk punggung Raisha, "Melek dulu, Rai. Nanti kamu gak ngantuk lagi, kok. Yukk ayok bangun!"
Raisha tiba-tiba merengek. "Ngantukk, mah."
Naresha tiba-tiba membungkuk untuk membisikkan sesuatu kepada Raisha. "Kalau Raisha gak bangun cepet, nanti papa gak jadi beliin mainan baru, lho."
Raisha langsung tersentak. "AAAA RAISHA MAU MAINAN BARU!"
Naresha terkekeh. Kalau diancam gitu, pasti Raisha langsung bangun. Wanita berusia 25 tahun itu langsung mengecup kening anaknya dan mengusap kepala sang anak.
"Mama udah bikinin omelette kesukaan kamu, tuh. Cepet mandi, terus ke bawah, ya, Rai." titah Naresha, sebelum dia keluar dari kamar bernuansa pink milik Raisha.
Raisha mengucek matanya sebentar, lalu gadis kecil itu turun dari kasurnya untuk segera menuju ke kamar mandi.
****
Naresha sibuk menyiapkan sarapan di atas meja makan, tiba-tiba dia mendengar langkah kaki yang mendekat. Udah ketebak siapa, sih. Naresha merasakan seseorang memeluknya erat dari belakang. Hal itu membuat Naresha berdecak.
"Ngapain, si?" tanya Naresha.
"Meluk, lah,"
"Iya, maksudnya ngapain gini-gini? Sana duduk."
"Galak amat."
Naresha langsung melepas paksa tangan Ravindra yang melingkar di perutnya. Lalu, dia menoleh ke belakang. Matanya bergerak ke bawah, karena Naresha salfok dengan dasi yang dipasang Ravindra.
"Ish, kamu gimana, sih. Udah bapak-bapak masih gak bener masang dasinya!" omel Naresha sambil merapihkan dasi kerja yang Ravindra pakai.
Ravindra tersenyum miring. Sebenarnya, dia hanya sengaja memasangnya salah karena tau Naresha akan menyadarinya. Setelah Naresha selesai, Ravindra langsung memajukan wajahnya berniat untuk mencium Naresha, tapi sayangnya suara melengking Raisha menghentikan niatnya barusan.
"MAMA RAISHA UDAH MANDIII!" teriak Raisha dengan seragam merah putihnya.
Tahun ini, Raisha memang sudah masuk kelas 2 SD. Semakin besar, Raisha semakin menjadi sangat bawel. Ravindra dan Naresha sampai capek mendengar Raisha yang kadang teriak-teriak.
"Papa mau apain mama?!" Raisha tiba-tiba berlari ke arah Naresha, dan memeluk lengan sang ibu.
Ravindra bersandar di dinding dan menatap sang anak. "Mau papa bawa jauh-jauh dari kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDRA [END]
Teen FictionKeputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakukan kekerasan, membuat Ravindra tumbuh menjadi remaja yang tak terkendalikan. Tapi dunianya seakan ju...