Happy Reading~
Hari ini, hari dimana Ravindra merayakan kelulusannya bersama teman seangkatannya yang lain. Ravindra sudah bersiap dengan pakaiannya, sedangkan Naresha hanya bisa menahan kekesalannya di atas kasur. Dia berdecak beberapa kali, saking kesalnya tidak diperbolehkan ikut. Tentu saja, Ravindra bisa menyadari sikap Naresha yang sedang bad mood itu. Tapi, cowok itu tidak menghiraukannya.
"Lo tiduran aja di rumah, gak usah ngeyel gue bilangin gak boleh ikut," ujar Ravindra sambil meraih kunci mobil dan gitarnya.
"Iya, udah kamu bilangin berapa kali, sih?" tanya Naresha sebal. Dia melipat kakinya lalu mengambil ponsel dan mengotak-ngatik benda pipih tersebut.
"Yaudah, gue pergi dulu." ucap Ravindra yang menulikan indra pendengarannya begitu Naresha mulai bergerutu.
Sesudah Ravindra menutup pintu kamar. Naresha langsung memukul-mukul gulingnya ke ranjang karena kesal. Apakah cowok itu pura-pura tidak mendengar ocehannya tadi? Setelah sekian lama, Naresha tidak berkunjung ke SMA Taruna dan saat ada kesempatan, dia malah tidak diperbolehkan? Gila kali, ya?
Beberapa menit setelah kepergian Ravindra. Sebuah mobil membunyikan klaksonnya dari arah depan rumah. Naresha tidak tahu siapa, tapi dia langsung melesat ke gerbang untuk melihat siapa yang dari tadi klakson-klakson.
"Kinan?!" tanya Naresha terkejut.
Kinan yang membuka jendela mobilnya langsung melambaikan tangannya ke Naresha.
"Nar, siap-siap!" ucap Kinan sembari membuka pintu mobilnya dan menarik Naresha masuk ke rumah cewek itu.
Kinan membuka lemari baju Naresha dan mencari-cari baju yang cocok.
"Ya Allah, gue lupa lo lagi hamil gede. Dress lo yang lama gak bisa kepake semua, Nar..." ucap Kinan sedikit gelisah.
"I-iya, ini lo mau ngajak gue kemana?" tanya Naresha heran.
"Ada deh, lo ikut gue aja pokoknya. Keburu telat nih kita,"
Kinan berusaha menemukan baju yang bagus, sampai akhirnya pilihan dia jatuh kepada sebuah dress berwarna hijau.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDRA [END]
Teen FictionKeputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakukan kekerasan, membuat Ravindra tumbuh menjadi remaja yang tak terkendalikan. Tapi dunianya seakan ju...