Thank u 100k readersnyaa! ❤️❤️
Aku kehabisan ide buat extra, jadi mereka liburan aja yak.
Happy Reading!
****
"Akhirnya..." Naresha menghembuskan napas lega, begitu dia keluar dari bandara di Bali.
Naresha memang memaksa-maksa Ravindra untuk keluar kota, karena dia bosan di rumah. Kebetulan, Ravindra libur semester, jadi mereka memutuskan untuk ke Bali.
"Aku telepon orang yang nyewa mobilnya, dulu, ya." ujar Ravindra sebelum mulai menelepon seseorang.
Naresha menoleh ke arah Raisha yang ada di gendongannya. Bayi itu baru terbangun dari tidurnya. Raisha tidur dari awal mereka berada di pesawat, hingga pesawat melandas di Bali. Mana tenang banget lagi tuh anak tidurnya.
"Kita di Bali, lho, Ra," ucap Naresha kepada sang anak.
"Alii?" balas Raisha.
"Iya, Bali. Untung di pesawat kamu tidur, jadi gak rewel." ujar Naresha bersyukur.
"Amih ayaya?"
"Kenapa, nak?" tanya Naresha bingung. Maklumin aja, ya, Naresha emang gak ngerti bahasa bayi.
Raisha tidak membalas perkataan ibunya. Bayi itu malah menyenderkan kepalanya di dada sang ibu. Sedangkan, Naresha mengedarkan pandangannya untuk mencari Ravindra.
"Nar, sini!" panggil Ravindra dari posisi yang tak terlalu jauh dari tempat Naresha sekarang.
Kedua koper mereka sudah Ravindra bawa, sedangkan Naresha menggendong Raisha. Ravindra berjalan ke arah parkiran, dimana ada mobil yang dia sudah sewa beberapa minggu sebelum keberangkatan mereka ke Bali.
"Siang, Pak Ravindra, ya?"
Ravindra mengangguk, "Iya, mobilnya sudah..."
Naresha tidak mendengarkan kalimat yang dilontarkan Ravindra selanjutnya. Sampai akhirnya, Ravindra selesai berbincang dengan orang yang mobilnya disewa itu.
"Masuk, Nar." titah Ravindra sembari memasukkan koper ke bagasi mobil.
Naresha membuka pintu penumpang, lalu segera masuk. Setelah itu, Ravindra duduk di kursi pengemudi. Cowok itu menyalakan mobil dan memanaskan mobil selama beberapa detik, barulah dia mulai menjalankan mobil untuk keluar dari area bandara.
"Ke hotel dulu, ya. Paling 2 jam setengah doang kayaknya," ucap Ravindra yang sibuk mengotak-ngatik map di ponselnya.
"Iya." balas Naresha.
Naresha segera membuka tasnya dan mengambil ponsel. Dia harus mengabadikan momen saat ini. Ya, walaupun cuman foto jalan doang, sih. Sekalian mengabarkan orang tuanya.
"Sini, Rai. Coba liat ke hp mama," Naresha membuka camera selfienya dan mengarahkannya ke muka sang anak.
Raisha memegang ponsel Naresha dan langsung tertawa. "Ameya!"
"Mama mau foto kamu buat dikirim ke oma sama opa."
Ckrek
Naresha memencet kameranya, tepat saat Raisha memajukan mulutnya yang terbuka ke depan kamera ponsel Naresha.
"Hehe, cuman keliatan mulut doang, sayang..." ujar Naresha sambil terkikik geli melihat hasil fotonya.
Setelah itu, Naresha langsung mengirim hasilnya ke Lira dan Tejo, sekaligus kepada Kinan. Karena, begitu sampai di Bali, Kinan langsung ngespam Naresha minta fotoin Raisha. Ya, Naresha pastinya gak bisa nolak lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDRA [END]
Teen FictionKeputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakukan kekerasan, membuat Ravindra tumbuh menjadi remaja yang tak terkendalikan. Tapi dunianya seakan ju...