33. Jalan-jalan

86.6K 7.5K 373
                                    

Happy Reading!

"Aw, makasihh," ujar Naresha begitu Ravindra pulang membawakan pesanannya tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aw, makasihh," ujar Naresha begitu Ravindra pulang membawakan pesanannya tadi pagi.

"Gua sampai ke mall buat beli ginian," ujar Ravindra sembari menjatuhkan dirinya ke atas sofa.

"Lah? Di pasar juga ada kayak gini kali. Ngapain jauh-jauh?" tanya Naresha heran.

"Biar lebih bagus."

"Sama aja si."

Naresha menatap boneka besar di depannya, lalu memeluknya sembari berjalan ke kamar. Dia mengambil ponselnya dan langsung membuka kamera.

Ckrek...

Naresha meng-upload hasil fotonya ke instagram. Tak lupa, dia mencari foto yang menutupi perutnya. Dia emang kebetulan lagi pengen ngeupload post-an baru ke instagram, sih.

Naresha sengaja tidak mengaktifkan komentarnya. Karena takut ada yang komen aneh-aneh. Dia tiba-tiba melihat satu notifikasi yang menarik perhatiannya.

@Ravpradipta like your photo

Naresha mendengus kesal. Sialan tuh cowok, gak follow tapi nge-like fotonya. Naresha keluar dari kamarnya dan mengintip Ravindra yang asik berkutat dengan ponselnya. Dia melihat Ravindra sedang memencet-mencet layar entah ngapain.

"Apaan ngintip-ngintip?" tanya Ravindra tanpa menoleh sedikit pun ke arah Naresha.

Naresha tersentak. Dia tidak menyangka kalau akan ketahuan.

"Gapapa,"

"PERMISI!" sahut seseorang dari luar. Ravindra langsung beranjak dari sofa untuk membuka gerbang.

Sedangkan Naresha yang mengira yang datang merupakan teman-teman Ravindra, langsung masuk ke kamarnya. Dia mendengar suara mobil diparkirkan di depan rumahnya, namun fokusnya kembali ke ponselnya. Mungkin salah satu teman Ravindra membawa mobil, pikirnya.

Naresha membaca pesan-pesan dari temannya di SMA Taruna dulu. Beberapa ada yang menanyakan tentang kebenaran dari kehamilan Naresha. Tentu saja dia tidak menjawabnya. Naresha memutuskan untuk tidur saja.

Tinggal beberapa bulan lagi sampai di bertemu dengan sang buah hati. Takut dan senang bercampur menjadi satu. Entah, anaknya berjenis kelamin apa. Naresha memutuskan untuk tahu saat anaknya sudah lahir saja. Dia tidak peduli mau perempuan atau laki-laki, yang penting lahir dengan sehat.

Beberapa menit kemudian, Naresha sudah molor. Cewek itu tidur sambil menganga dengan tangan yang berada di atas perut. Ravindra yang baru mengurusi sesuatu di luar, langsung membuka pintu kamarnya. Cowok itu menghela napas melihat posisi tidur Naresha.

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang