Extra part (1)

142K 8.6K 251
                                    

MAKASIHH YANG UDAH KOMEN DI BAB SEBELUMNYA. SENENG BANGET BACANYA😭

timeskip nih btw:)

Eh iyaa, extra partnya tuh random banget yaa. Ada 3 part, dan semuanya gak saling nyambung. Jadi misalkan disini 1 tahun kemudian, bisa aja selanjutnya 2 tahun setelahnya.

Gitu deh pokoknya.

Happy Reading!

****

Naresha berkacak pinggang melihat Ravindra yang masih tertidur pulas dengan posisi tidurnya yang bisa dibilang aneh. Hal tersebut, membuat Naresha langsung menarik selimut yang dipakai suaminya dan duduk di atas punggung Ravindra.

"Aduh, Nar, berat." keluh Ravindra dengan suara serak khas orang baru bangun.

"Lagian udah jam segini kamu masih mau tidur? Aku udah mau berangkat, lho! Siapa yang jagain Raisha nanti?" tanya Naresha yang masih setia duduk di punggung Ravindra.

"Ini udah bangun..." ucap Ravindra males. Dia kembali memejamkan matanya selama beberapa detik, namun Naresha langsung mencolok matanya.

"Anjir, kdrt!" ucap Ravindra sambil berusaha menjauhkan Naresha dari punggungnya.

Naresha dengan cepat bangkit dari punggung Ravindra dan menghampiri anaknya yang sudah berusia 11 bulan itu. Raisha masih tertidur sambil mengemut jempolnya. Lantas, Naresha langsung mengeluarkan jempol Raisha dari mulut bayi itu.

"Sayang, bangun yuk. Mau susu, gak?" tanya Naresha sambil memukul pelan punggung Raisha berharap anaknya bangun secepat mungkin.

Raisha menggeliat. Dia membuka matanya perlahan melihat ibunya. "Ammihh?"

"Iya, ini amih, ayo bangun." Naresha tertawa kecil melihat wajah cengo Raisha. Mungkin anaknya masih mengumpulkan nyawa.

Naresha segera menggendong Raisha dan mengecup wajah bayi 11 bulan itu berulang kali. Ravindra yang melihat itu jadi sad boi mendadak. Naresha sepertinya, emang lebih sayang Raisha ketimbang dirinya. Ravindra selalu dibangunkan dengan kekerasan sedangkan, Raisha dibangunkan dengan penuh kelembutan.

Ravindra langsung beranjak dari ranjang dan memeluk Naresha dari samping.

"Pake baju dulu napa, sih?" tanya Naresha sambil melepaskan tangan Ravindra. Ravindra memang sering tidur tanpa tanpa memakai atasan, tapi bukan berarti mereka habis melakukan yang enggak-enggak, ya.

"Nar, kamu pas hamil Raisha kayaknya suka diginiin. Sekarang kenapa enggak, sih?" tanya Ravindra heran.

Naresha mengedikkan bahunya acuh sambil masih menyusui Raisha dengan botol dot bayi.

"Apa aku buat kamu hamil lagi, ya?" tanya Ravindra bercanda.

Naresha bergidik ngeri. "Jangan, lah! Kamu mah!!" Naresha langsung cemberut dan memutar badannya membelakangi Ravindra.

Ravindra terkekeh dan langsung mengambil kaos dari lemari. Dia segera memakai kaosnya dan mengambil alih Raisha dari gendongan Naresha.

"Nar, aku pulangnya rada malam, ya, hari ini. Mau ngurus kafe dulu,"

Oh, ya. Fyi, Ravindra dan Arka itu kerja sama buat ngurus kafe milik pamannya Arka yang sudah tidak terurus lagi. Untung saja, mereka mempunyai modal untuk menata ulang isi kafe. Kebetulan kafe mereka ramai pengunjung, berterima kasihlah pada wajah cakep Ravindra dan Arka yang memikat kaum Hawa untuk datang ke kafe mereka.

"Heem, kamu kuliah mulai jam berapa? Biar kalau kamu mulainya kecepatan lagi, nanti aku buru-buru pulang,"

"Setengah dua. Kamu udah telat, tuh. Ayo, aku antar." Ravindra mengambil tas milik Naresha dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya dipakai untuk menggendong Raisha. Pemuda itu segera melesat keluar dari rumahnya untuk masuk ke dalam mobil.

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang