18. Upacara

101K 7.7K 113
                                    

Happy reading~

"Ogeb, gue lupa bawa topi," ucap Gevano kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ogeb, gue lupa bawa topi," ucap Gevano kesal. Hari ini, SMA Taruna akan mengadakan upacara. Namun cowok itu malah lupa membawa topi untuk upacara. Siap-siap dihukum deh.

"Awas ae lo, kalo sampai ngambil topi adek kelas lagi!" peringat Mamet. Pernah sekali, Gevano lupa membawa, dan dia malah meminta paksa topi milik salah satu adik kelas. Alhasilnya, adik kelasnya yang dihukum.

Gevano langsung nyengir dengan watados. "Gapapa lah, kali-kali elah." Gevano baru saja akan melesat keluar kelas, namun Ravindra yang baru masuk kelas, malah menghalangi badannya.

"Eh, bang! Tumben masuk pas upacara, gue cabut bentar yak!" ucap Gevano, cowok itu baru saja akan melewati Ravindra. Namun, Ravindra menahannya.

"Ngapain?" tanya Ravindra.

"Mau jadi tukang palak dulu." ucap Gevano sambil terkekeh.

Namun saat Gevano baru akan pergi. Tiba-tiba ada pengumuman agar semua siswa berkumpul di lapangan. Dia buru-buru mencari targetnya. Namun, saat ketemu. Targetnya malah langsung kabur, karena tau akan diminta-mintain topi. Gevano menghela napas pasrah, cukup hari ini saja dia dihukum. Dia ikhlas kok...

Sedangkan, di dalam kelas, Ravindra mengambil topinya, dan memakainya ngasal. Seragamnya juga keluar-keluar dari celana, pokoknya penampilannya sangat urakan. Dia melihat ke arah lapangan, lalu menemukan Naresha yang berdiri di barisan paling belakang. Mungkin cewek itu sudah siap siaga, kalau misalkan dia mual-mual. Maka dari itu, dia memilih berada di barisan paling belakang.

Namun perhatiannya langsung tertuju kepada Gevano, yang ternyata berdiri di samping Naresha. Gevano memang sengaja di taruh di belakang, karena cowok itu tidak membawa topi. Ravindra memutuskan untuk berjalan menuju Gevano lalu, cowok itu memakaikan topinya di kepala Gevano.

"Eh apenih?" tanya Gevano begitu Ravindra tiba-tiba memberikan topinya.

"Sono, maju!" ucap Ravindra sembari mendorong pelan pundak Gevano.

Gevano memberikan muka dramatisnya, "Makasih bang, gue terhura anyi-"

"Iye, gece." sela Ravindra.

Naresha yang menyadari kegaduhan dari sampingnya langsung menoleh. Matanya membulat begitu melihat Ravindra, perempuan itu langsung melengos. Dia memainkan jemarinya. Selama upacara berlangsung, dia terus-terusan menunduk.

Tapi lama-lama Naresha merasa kakinya pegal. Dia memijit lututnya sebentar, lalu kembali berdiri tegak. Keringat juga sudah mulai bercucuran dari kepalanya. Ravindra yang menyadari gelagat aneh dari Naresha langsung mendekatkan dirinya.

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang