23. Adik

86K 7.4K 159
                                    

Happy Reading

WARNING KATA KASAR:")

Hari ini hari weekend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari weekend. Naresha bingung ingin melakukan apa. Dia memegang perutnya yang buncit itu. Sudah beberapa hari ini, Naresha  memakai jaket kelebaran saat pergi ke sekolah. Untung saja tidak ada guru yang menegurnya, karena telah memakai jaket ke sekolah. Perempuan hamil itu membuka pintu kamarnya. Dia melihat Ravindra yang masih tertidur di sofa. Padahal sekarang sudah jam 10 pagi lho.

Karena lagi kepengen ketoprak. Dia memutuskan untuk membangunkan Ravindra.

"Kak, bangun dong!" ujar Naresha sembari mengguncang pelan tubuh Ravindra.

Ravindra langsung membuka matanya perlahan, lalu menatap Naresha. "Apaan?" tanyanya dengan suara serak.

"Pengen ketoprak," ungkap Naresha.

Ravindra berdecak, cowok itu langsung duduk di sofa. Padahal dia sedang tidak enak badan sekarang. Tapi apa boleh buat.

"Eh, tapi yang jualan harus ganteng, ya. Kalau bisa nanti lo fotoin abang-abang yang jual, oke?" Naresha langsung cengengesan begitu melihat raut wajah Ravindra yang murung.

"Ya." jawab Ravindra malas. Dia meregangkan tubuhnya lalu mengambil kunci motornya. Setelah itu dia melesat keluar dari dalam rumah.

Selama ini, tidak ada warga yang curiga dengan Ravindra. Karena cowok itu selalu keluar rumah, saat keadaan sedang sepi. Lagian kalau katahuan pun, juga gak apa-apa kan? 'Kan udah sah juga, ngapain takut?

Naresha baru saja akan tiduran di ranjang. Tapi suara gedoran dari gerbang, membuat Naresha mengurungkan niatnya untuk tiduran. Dia melihat sosok Galvin sedang berada di depan gerbang. Mau ngapain ya, tuh cowok? 

"Hai," sapa Galvin begitu Naresha membuka gerbang.

Naresha langsung tersenyum lebar dan membalas sapaan Galvin. "Tumbenan main ke rumah lagi,"

"Iya, btw gue jarang lihat nyokap lo jalan lewat depan rumah lagi, deh. Biasanya dulu, kalau mau ke pasar ngajak nyokap gue," ucap Galvin.

Naresha melipat bibirnya. Dia bingung ingin membalas apa.

"I-iya, kayaknya sekarang mama lebih suka ke supermarket, sih." kibul Naresha.

"Oh, ya. Mau masuk bentar? Lagi ada cemilan di dalam rumah soalnya," ajak Naresha.

Mumpung Ravindra lagi gak ada di rumah, ya, gak?

Galvin langsung mengiyakan. Dia masuk ke dalam rumah Naresha. Lalu cowok berkaca-mata itu melepaskan sendal yang ia pakai.

"Duduk bentar dulu, ya. Aku ambilin makanan sama minuman dulu,"

Baru saja Naresha akan meninggalkan ruang tamu, namun Galvin menahan tangannya.

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang