Happy Reading~
Naresha sibuk memasak makanan untuk makan malam. Dia mendengar celotehan sang adik dari arah ruang tamu. Perempuan itu berdecak kesal. Kenapa, ya, si Tristan itu udah bacot tapi kalau sama Ravindra bacotnya tuh 1000 kali lipat. Padahal Ravindra juga jarang menanggapi bacotan dari Tristan.
Biasanya sih, anak kecil tuh lebih demen nemplok sama orang yang gak suka anak kecil. Contohnya Tristan dan Ravindra.
Beberapa saat kemudian, masakan Naresha jadi. Dia menaruh capcay yang dia bikin di mangkok lalu mengambil piring untuk nasi.
"Noh, makan. Jangan banyak ngeluh, ya, cuman makan capcay!" ujar Naresha kepada Tristan.
"Ih, sayuran doang? Dagingnya mana?" tanya Tristan dengan muka cemberut.
"Gak ada,"
Tristan meletakkan sendoknya di piring. Sepertinya anak itu ngambek. Ravindra yang melihat itu langsung mengambilkan capcay dan menaruhnya di atas nasi milik Tristan.
"Makan!" titah Ravindra.
"Oke, bang!" balas Tristan.
Naresha menganga tidak percaya. Sialan tuh bocah, nurutnya sama Ravindra doang. Saat Naresha baru saja akan menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya, tiba-tiba Tristan mengatakan sebuah kalimat yang membuat Naresha terdiam seribu bahasa.
"Gak enak," ungkap Tristan jujur. Namun dia masih menyuapkan nasi ke mulutnya.
Ravindra langsung menoleh ke arah Naresha yang terdiam. Sedetik kemudian, Naresha membalas tatapan Ravindra dengan air mata yang hampir jatuh. Setahu Naresha, anak kecil itu selalu ngomong apa yang ada di otak mereka dan pastinya jujur.
"Kak, makanan gue gak enak?" tanya Naresha kepada Ravindra.
"Enak ah. Lo boong, ya?" tanya Ravindra kepada Tristan. Dari pada lihat Naresha nangis, ya gak?
Tristan menatap kakaknya dan Ravindra bergantian.
"Engg-"
"Ck, enak pokoknya. Jangan nangis lo!" ujar Ravindra kali ini kepada Naresha.
"Tristan, emangnya masakannya gak enak?" tanya Naresha kepada sang adik.
Tristan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Enak kak!" ujar Tristan. Dia hanya tidak suka sayur. Sebenarnya untuk capcay bikinan Naresha yang notabenenya jarang berlatih masak, itu sudah sangat lumayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVINDRA [END]
Teen FictionKeputusan Ravindra untuk melupakan masalahnya di club malam itu, benar-benar sebuah kesalahan besar. **** Ibunya bunuh diri dan ayahnya suka melakukan kekerasan, membuat Ravindra tumbuh menjadi remaja yang tak terkendalikan. Tapi dunianya seakan ju...