36. Masih sama

80.4K 6.9K 65
                                    

Happy Reading!

(Sori penulisan berantakan)

Naresha mengerjapkan matanya beberapa kali ketika sinar matahari menusuk matanya yang tadi masih terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naresha mengerjapkan matanya beberapa kali ketika sinar matahari menusuk matanya yang tadi masih terpejam. Dia menggerakkan tubuhnya ke samping agar menghindari cahaya matahari. Namun, saat dia membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah sosok Ravindra yang masih berada di alam mimpi.

Naresha menatap seluruh bagian dari wajah Ravindra. Menurutnya, wajah Ravindra sudah sangat sempurna. Hidungnya mancung, tidak seperti Naresha. Harusnya, perempuan itu bersyukur karena Ravindra memperbaiki keturunannya.

Tapi, tiba-tiba Naresha mengingat apa yang terjadi kemarin. Dia langsung mendengus begitu mengingat sikap Ravindra yang sungguh memuakkan. Naresha mengambil ponselnya, untuk melihat jam.

Jam baru menunjukkan pukul 6 pagi. Dia tidak ingin membangunkan Ravindra pagi ini. Maka dari itu, Naresha mengambil jam weker dan menyetelnya. Lalu, dia menaruhnya tepat di samping Ravindra. Biarin aja kalau cowok itu budek. Setelah itu, Naresha kembali tidur sambil memunggungi Ravindra.

Kring ring ring ring

Sekitar satu jam kemudian, jam weker tersebut berbunyi. Naresha langsung terbangun begitu mendengar jam weker yang dia setel jam 6 tadi. Saat dia menoleh ke arah Ravindra, ternyata cowok itu masih molor. Naresha berdecak kesal, jamnya sudah berbunyi sangat kencang dan Ravindra masih menikmati tidurnya?

Perempuan itu langsung pura-pura baru bangun dan menendang sedikit kaki Ravindra agar pemuda itu bangun secepatnya. Ravindra yang merasa terganggu langsung terbangun, lalu dia mematikan jam weker yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya. Perhatiannya sekarang tertuju pada Naresha yang masih tertidur namun kaki perempuan itu terbuka lebar.

Apa benar Naresha masih tidur?

Ravindra menatap Naresha yang masih terpejam dengan penuh kecurigaan. Namun, dia tidak peduli lagi. Cowok itu segera beranjak dari kasur untuk mandi pagi.

Naresha menghela napas lega begitu Ravindra pergi dari kamar. Dia buru-buru pergi menuju dapur untuk membuat roti. Sekaligus, mengambil noted dari meja belajarnya.

Makan.

Setidaknya begitulah tulisan yang Naresha catat di sebuah noted. Naresha menempelkan noted tersebut di meja makan, tepat di sebelah piring yang berisi roti. Perempuan itu hanya bisa berdoa dalam hati, agar Ravindra membaca tulisan yang ia tulis.

Walaupun sedang diam-diaman, Naresha masih harus melaksanakan tugasnya sebagai istri. Setelah selesai berkutat di dalam dapur, Naresha segera balik ke kamarnya untuk kembali tidur. Sedangkan, Ravindra yang sudah mengganti bajunya ke seragam, langsung menuju ke meja makan. Dia mengambil secarik kertas yang ada di samping piring berisi roti.

RAVINDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang