Bab Tak Berjudul 138

32 1 0
                                    

Kurasa aku pernah mengatakannya: 

Awan kemawan adalah segala yang iasuka.
Titik-titik airnya yang halus,
Berarak, melaju bersama sang waktu.
Tak pernah sekali pun menetap. 

Kau pun telah mati bosan mendengarnya.
Entah melalui katanya, mereka, siapa pun. 
Namun satu yang pasti, ia tak pernah berdalih:
Sungguh, kecintaannya adalah awan.

Dan mungkin karena itu kau tetap menapak, 
Menyusuri berbagai jalan,
Menemukan patah hati; ia yang baru.
Tak mengapa, katamu proses adalah bagian, 
Tanpanya kau takkan berada di sini.

Sebab,
Puncak gunung t'lah mempertemukanmu dengannya,
Walau terlampau banyak halimun yang menutup jalanmu,
Juga ketiadaan cahaya mentari pernah mampu menerobosnya,

Dalam hal ini,
Berlari bukanlah pilihan yang tepat, 
Itulah sebabnya langkahmu terhenti sebentar, menyuarakan tanya, dan apa yang kausebut itu aku.

Dan kedua kakimu memaksa 'tuk menjelajah.
"Perjalanan ini berbeda dan cukup jauh,"

Katamu di kemudian hari....

• Suatu hari di 2022

Antologi Cerpen Dan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang