Kamu itu lelaki kemarin sore,
Yang lagak-lagamnya umpama merpati penumpang.
Kamu itu lelaki kemarin sore,
Yang waktunya habis ditelan malam, pun aku yang menanti kelelahan.Kamu itu sekumpulan kertas putih,
Di mana tinta hitam tertuang sempurna pada setiap helainya.
Kamu itu sekumpulan kertas putih,
Di mana maaf dan terima kasih tersirat, untuk senyum yang diam-diam tersembunyi.Terakhir,
Kamu itu paduan gundah dan gemar,
Yang samar-samar menimbulkan tanya,
Sekaligus rindu yang menganga:"Kiranya Almalik menjagamu selalu."
Kota Hujan, 23 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Cerpen Dan Puisi
General FictionAntologi Cerpen Dan Puisi berisikan kumpulan puisi dan cerpen dan terkadang berisi kumpulan catatan yang murni dibuat sendiri oleh author sebagai pengisi waktu luang. Segala hal yang tertulis di sini sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung sia...