Kau pernah terbangun dengan berjuta mimpi yang mengantri 'tuk dirangkai. Kau juga pernah bertekad mewujudkan semua mimpi itu. Lalu sejak saat itu kau mulai berjuang, berjuang, dan terus berjuang. Hingga akhirnya kemalasan datang menghampirimu dalam segelas susu putih. Segera kau teguk lagi dan lalu bergegas tidur.
Sayangnya kau lalai. Kau terlalu bernego bersama waktu, tanpa ada satupun yang pasti. Hingga akhirnya, kau (kembali) terbangun dari mimpimu. Kau dapati dirimu berada tepat di depan pintu penyesalan. Mencakar-cakar emperan dengan tangisan.
Kau ... kini bukan apa-apa.
Kota Hujan, 11 Mei 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Cerpen Dan Puisi
General FictionAntologi Cerpen Dan Puisi berisikan kumpulan puisi dan cerpen dan terkadang berisi kumpulan catatan yang murni dibuat sendiri oleh author sebagai pengisi waktu luang. Segala hal yang tertulis di sini sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung sia...