Matahari terbit dengan sangat baik hari ini, sinar hangat menyapa, dan udaranya juga sangat sejuk. Tapi meskipun cuaca sudah mendukung sebaik ini pun, tak dapat diragukan bahwa hari ini menjadi hari yang penuh dengan kekhawatiran dan rasa tegang bagi seluruh murid di SMA TRIVIA.
Ujian kenaikan kelas dilaksanakan hari ini, dan akan berlangsung selama seminggu ke depan. Ini adalah minggu yang penuh mimpi buruk bagi para murid, mereka diharuskan berperang dengan sekumpulan soal ujian.
Tak seperti saat belajar biasa, kali ini kami dikumpulkan di ruangan yang cukup besar yang dapat menampung sekitar 80 murid. Setelah menemukan tempat duduk yang mempunyai namaku diatasnya, aku segera duduk dengan tenang dan menyiapkan alat tulis.
Tak lama, setelah memakan waktu sekitar 15 menit. Bel berbunyi dan 5 orang guru pengawas masuk. Suasana ruangan ini mendadak hening seketika. Melihat sekelilingku, suasana dan wajah tegang dapat ku lihat dengan jelas.
Kakak bilang bahwa nilai akademik di sekolah ini tidak begitu dipedulikan. Tapi setelah melihat wajah mereka sekarang, kupikir aku mendapatkan informasi yang salah. Dilihat bagaimanapun, sepertinya cukup banyak orang yang berniat melaksanakan ujian ini dengan serius.
Para pengawas mulai berjalan ke setiap baris guna menyebarkan lembar soal dan juga LJK. Pelajaran pertama adalah Pendidikan Kewarganegaraan, aku mulai membaca soal satu persatu, dan lenganku secara teratur mulai mengisi LJK dengan jawaban yang telah kuperkirakan.
Dalam hati, aku cukup bertanya-tanya apakah kali ini aku bisa mendapatkan nilai yang bagus seperti sebelumnya? Mengingat aku sekarang tinggal di negara yang berbeda. Besar kemungkinan bahwa kurikulum yang dipakai juga berbeda, atau jangan jauh-jauh memikirkan tentang kurikulum. Jika ada beberapa kata-kata atau kalimat yang tidak aku pahami dalam bahasa Indonesia. Maka kemungkinan untuk menjawab pertanyaan secara salah pun cukup besar.
Aku sudah mempersiapkan hal ini dari jauh-jauh hari, bahkan membuat strategi belajar dan menerapkannya secara rutin. Tapi meskipun sudah sejauh itu. Tidak dapat ku pungkiri bahwa masih ada beberapa keraguan yang tertinggal di dalam hatiku.
🌹
Ujian masih terus berlangsung hari demi hari, hingga 5 hari telah terlewati. Sekarang. Hari jum'at, menjadi hari terakhir ujian berlangsung. Di jam terakhir ini kami melaksanakan Ujian mata pelajaran Matematika.
Tepat 120 menit, setelah mengecek kembali lembar jawaban. Aku pergi meninggalkan tempatku dan memberikannya pada pengawas.
Bel tanda pulang akhirnya berbunyi. Setelah sepakat untuk merayakan hari terakhir ujian, seperti biasa, aku, Riposha, dan Fika memutuskan untuk pergi ke kantin. Kami mulai memesan makanan yang kami pilih. Lalu setelah makanan tersebut datang. Ritual harian kami langsung berjalan.
"Para guru gila gak sih? Masa pelajaran Matematika sama Kimia disatuin dalam satu hari? Di hari terlahir lagi? Otak gue serasa mau pecah, sumpah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN
Novela Juvenil🌹 FIGURAN blurb : Shīna Gayatri bukanlah tokoh utama. Dia, hanyalah seorang figuran ... Melihat tokoh utama wanita yang disiksa, melihat tokoh pria yang berjuang mati-matian untuk si cewek, juga melihat si Antagonis yang selalu membuat masalah. Di...