41 | Identitas Shīna yang sebenarnya

3.2K 423 41
                                    

Sherly berjalan menyuri lorong dengan senang, suasana hatinya sangat baik. Ia bersenandung lagu-lagu hip-hop dan melangkah seolah ia adalah pemilik SMA TRIVIA. Seolah ia adalah bintang bersinarnya.

Satu sosok tiba-tiba berdiri di hadapannya. Sherly sontak berhenti kaget. Shīna ini ... hawa keberadaannya entah kenapa sangat kecil. Bisa-bisanya ia tiba-tiba muncul ditengah lorong kosong.

"Mau apa lo?"

Sherly tidak bertindak atau langsung marah-marah atas perlakuan Shīna, tapi ia tetap mensinisi. Bagaimanapun walau benci, berkat Shīna juga ia bisa sangat bahagia hari ini. Suasana hati Sherly sedang baik.

"A-aku," gumamnya, mata anak itu redup, bahkan cenderung padam. Sudah berlatih pun, sepertinya Shīna masih nampak tidak paham harus mulai darimana. "Aku mau minta maaf. Aku harusnya paham apa maksud kamu. Kamu ngelakuin semua yang kamu bisa buat aku, tapi aku malah berpikiran buruk."

Kata-kata itu ... tadinya mau ia katakan pada Sherly kemarin. Tapi musibah datang, ia terkunci dengan para dewan pengawas selama seharian. Gadis berambut panjang itu menghembuskan nafas kasar.

"Aku bener-bener minta maaf dan nyesel. Apa kita bisa temenan lagi?"

Jemari tangannya tak dapat diam menunggu sang lawan bicara. Shīna sudah lelah. Jika disudutkan sampai titik ini, gadis beriris kelam itu akhirnya sampai pada fase tidak peduli untuk mengetahui siapa pelakunya. Ini bukan hanya sekedar pembullyan yang hanya berdampak pada diri sendiri. Tapi kondisi ekonomi keluarganya pun ikut dilibatkan. Dia tidak suka. Dia tidak suka jika keluarganya harus ikut terganggu.

"Sherly aku-,"

"Enggak."

Sherly berdecih melihat orang di hadapannya akhirnya sampai di titik menyedihkan.

Bagi Sherly ... jika bukan karena foto-foto itu, anak tak tahu diri ini mungkin masih bertingkah sok kuat sampai sekarang.

"Lo mau ngemanfaatin gue?"

Sherly langsung jual mahal. Posisinya sudah berubah. Nilai dari Shīna Gayatri sendiri sudah turun secara drastis. Sherly paham cara memainkan kartunya dengan baik.

Jujur saja. Awalnya semua rencana ini adalah untuk membuat Shīna ada di kondisi sekarang.

Kemunculan Shīna yang mengadukannya pada Bu Tessa membuat Sherly sangat kesal, ia ingin langsung memberikan gadis itu pelajaran karena sudah berani melibatkan ibunya ke ruang BK-Semua hal tentang Rowena, Sherly langsung bersikap sensitif-Tapi begitu mengetahui Shīna ada di peringkat satu, Sherly langsung menahan diri.

Sherly sebenarnya mempunyai Arrabele. Tapi peringkat Arrabele hanya terhenti sampai posisi delapan. Anak itu dipaksa bagaimana pun sangat sulit untuk naik tingkatan. Bagi Sherly ... daripada dihancurkan, kartu yang bagus lebih baik ia miliki. Hingga pada akhirnya kedua alasan tersebut mampu berkolaborasi menjadi niat untuk menjatuhkan Shīna pada kakinya.

Iris coklat itu melihat wajah pias orang di hadapannya yang sedang memelas. Sherly mengangkat satu ujung bibir

-Dan Sherly berhasil.

Sekarang Shīna sudah tahu diri. Gadis rendahan itu sudah tahu bahwa ia tak dapat bertahan di sekolah ini jika tidak ada dirinya. Semua orang pasti akan mencemoohnya, Shīna akan hidup benar-benar menderita.

"Gue gak mau jadi temen lo."

Namun Sherly sekarang sudah berubah pikiran.

Setelah tahu bahwa Shīna tidur dengan salah seorang guru untuk mendapatkan nilai yang besar. Itu berarti sejak awal ia tidak sepintar itu. Sherly menilai anak tersebut terlalu tinggi. Dia merasa ditipu habis-habisan karena bekerja keras, hanya untuk membuat manusia rendahan seperti Shīna bertekuk lutut.

FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang