Areta mengamati ruang obrolan dengan teman-temannya tanpa berniat untuk ikut nimbrung lagi dalam percakapan itu. Dia mengangkat satu sudut bibirnya lalu meletakkan ponselnya itu ke atas meja di samping keyboard dan kembali fokus pada pekerjaannya.
Dia dan teman-temannya sedang merencanakan acara buka bersama seperti yang rutin mereka lakukan setiap tahunnya. Areta sudah bersahabat dengan Attala, Zaky dan Isha sejak kelas dua SMA, dan tahun ini sudah menginjak tahun kesembilan mereka berteman.
Suara notifikasi pesan kembali memecah konsentrasi gadis bernama lengkap Naraya Areta itu. Dia meraih ponselnya lagi dan membaca pesan yang ternyata dikirim oleh Attala.
Areta menghembuskan napas pelan, bahunya menurun. "Dosa, dosa, deh. Puasa-puasa gini malah bohong."
Areta menutup ruang chat dengan Attala dan kembali fokus bekerja. Tapi isi pesan Attala tadi terus mengusik otaknya. Sampai-sampai dia tidak bisa berkonsentrasi sama sekali sekarang.
Tepukan di pundaknya membuat Areta terlonjak kaget sampai memekik kecil.
"Ngapain sih? Ngelamun?"
Areta mendongak ketika suara berat yang sangat familiar menyapa telinganya.
"Iih, ngaget-ngagetin!" Areta memukul pelan perut lelaki yang masih merangkul pundaknya itu. Bhumi Devananta, pria yang sudah dipacarinya sejak dua tahun terakhir.
"Aku lho nggak ngapa-ngapain," protes Bhumi.
Areta mendecak lalu kembali menaruh perhatiannya pada layar komputer. "Kok udah dateng jam segini?"
Bhumi menarik satu kursi dan duduk di samping Areta, "Ini udah jam empat lho, sayang. Kamu lagi ngerjain apa? Belum mau pulang?"
"Ini lagi mau bikin layout-nya Youth Fest. Tapi nggak dapet-dapet idenya."
"Ya, orang dari tadi aku liat kamu ngelamun. Kenapa? Udah laper? Bukanya masih dua jam lagi," goda Bhumi walaupun sebenarnya dia tahu kekasihnya itu tidak melamun karena lapar. Sudah menjalani puasa Ramadan puluhan tahun, mana mungkin Areta melamun hanya karena buka puasa masih lama? Tidak mungkin kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Best (boy)Friend √ [Completed]
Fanfiction"They say, boys and girls can't be bestfriends. Is it true? What if we could be one?" ---------------------- This work may contain harsh words and mature content. Be wise.