33

187 25 5
                                    

Senyum Areta tersungging lebar kala dirinya menemukan sosok pria tinggi besar tengah menyandarkan satu sisi bahunya pada dinding kaca dengan satu tangan terjejal di salah satu saku outer-nya, sementara tangan yang lain memegang ponsel. Matanya pun fokus ke benda kotak tersebut dengan sesekali mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan.

Alih-alih langsung menghampiri Bhumi, Areta justru membelokkan langkahnya, menjauh dari Bhumi, bergabung dengan kerumunan penumpang lain yang baru saja melewati pintu bersamaan dengan dirinya. Gadis itu berjalan cepat supaya tidak ketahuan oleh Bhumi. Setelah dirasa posisinya berada di luar jangkauan mata Bhumi, Areta kembali berjalan mendekat, menghampiri Bhumi yang kini posisinya berada di depannya.

Begitu dirinya sudah berdiri tepat di belakang Bhumi, Areta sekali lagi mengulas senyum lebar sebelum akhirnya memeluk kekasihnya itu dengan cepat.

"SAYANG!" pekik Areta sambil mendekap erat perut rata Bhumi.

Bhumi yang tidak siap pun terlonjak kaget ketika dirinya dipeluk dari belakang. Menoleh ke belakang, Bhumi tersenyum lebar lalu membalikkan badannya, berganti memeluk Areta erat serta mengecup pelipis sang gadis. "Ngaget-ngagetin."

"Hehehe," Areta mendongak untuk menatap wajah sang kekasih. "Habisnya fokus banget sama hp, sampe nggak liat aku keluar."

"Maaf, tadi lagi chatting-an sama Dimas. Kamu kok tiba-tiba udah ada di belakang aku?"

"Aku muter lewat sana, hahaha," Areta menunjuk arah jalannya tadi sebelum memberikan kejutan pada Bhumi.

Bhumi ikut terkekeh lalu mengacak puncak kepala Areta, "Ada-ada aja. Yaudah, yuk."

Bhumi melepas pelukan mereka kemudian meraih tangan sang kekasih untuk digenggam, saling mengisi sela-sela jemari mereka. Keduanya berjalan beriringan menuju pelataran parkir, bersiap meninggalkan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Iya, pagi ini Areta sudah sampai di Semarang, berniat menghabiskan akhir pekannya di kota asal Bhumi.

"Tadi dianter ke airport sama siapa?" tanya Bhumi tanpa menatap Areta karena dia masih fokus menyetir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi dianter ke airport sama siapa?" tanya Bhumi tanpa menatap Areta karena dia masih fokus menyetir.

"Attala."

"Hm? Nggak kerja dia?"

"Sekalian berangkat. Katanya dia ada janji meeting di Tangerang. Jadi sekalian."

Bhumi manggut-manggut sambil ber-oh panjang.

"Hari ini kamu cuti, Mas?"

"Hari ini belum bisa cuti. Besok ya, aku cutinya. Biar sekalian panjang liburnya, Jumat, Sabtu, Minggu."

Areta mengangguk, "Iya, nggak apa-apa, santai aja. Berarti habis ini kamu langsung ke kantor?"

Bhumi mengangguk, "Iya, tapi masih ntar. Aku udah izin sama Dimas kok, bakal dateng siang. Terus ini kamu mau ke mana dulu? Mau langsung ke rumah atau pengin ke mana?"

Best (boy)Friend √ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang