11

230 29 3
                                    

Suara hak sepatu beradu dengan lantai kayu yang terdengar mendekat, membuat Areta mengalihkan perhatiannya dari layar monitor dan menemukan Sasa sudah berada di samping meja kerjanya.

"Hari ini photoshoot buat 4Jeune udah ready kan, Na?" Sasa memastikan jadwal sesi foto kliennya hari ini pada Areta.

"Beres, Mbak."

"Okay, sip. Kalo gitu gue tunggu di studio, ya."

"Muse-nya udah pada dateng?"

Sasa mengangguk kemudian meninggalkan Areta yang mulai bersiap untuk melakukan sesi foto yang dimaksud Sasa tadi.

"Pantes," gumam Areta saat ia menilik arlojinya yang menunjukkan pukul 10.55. Jadwal sesi fotonya pukul 11.00, tapi Areta sedari tadi masih sibuk mengerjakan pekerjaannya yang lain. Pantas saja Sasa sampai menghampiri ke meja kerjanya.

Areta membawa kamera dan beberapa barang yang menurutnya dibutuhkan untuk sesi foto kali ini. Dia menyusuri koridor menuju studio. Koridor tersebut memiliki jendela kaca besar di sisi kirinya, yang menghadap ke area parkir. Dia sempat berhenti sejenak saat melihat mobil yang seperti familiar untuknya. Tapi karena dia diburu waktu dan tidak sempat berpikir itu mobil siapa, Areta memutuskan untuk mengabaikannya saja.

Areta membuka pintu studio dan seketika membeku saat empat kepala ditambah kepala Sasa menoleh ke arahnya. Mata gadis itu membulat dengan dramatis, mulutnya pun menganga, ingin mengatakan sesuatu tapi tenggorokannya tercekat.

Salah satu dari empat orang tersebut berjalan mendekat dan meraih tangan Areta, "Hei, kok malah bengong."

Areta mengerjap dan mulai mendapatkan kesadarannya kembali, "Kok di sini?"

"Sini, Na. Udah pada siap ni. Udah gue brief juga barusan," seru Sasa membuat Areta berjalan mendekat dengan tangan yang masih digandeng lelaki di sampingnya.

"Mbak, ini apaan sih? Kok mereka--" Areta menunjuk satu per satu lelaki di depannya, termasuk yang ada di sampingnya yang masih menggandeng tangannya.

"Gue yang minta tolong Attala buat jadi muse. Model pilihannya 4Jeune mendadak nggak bisa. Gue stress banget dari kemarin, terus minta tolong dia. Untungnya temen-temen lo pada mau dan 4Jeune juga setuju, yaudah gue putusin pake mereka aja."

Areta masih diam tak menanggapi Sasa. Matanya masih mengabsen pria-pria yang akan menjadi model dadakan project mereka kali ini. Gadis itu benar-benar habis kata karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya siapa yang akan dia potret hari ini.

Iya, Attala, Bhumi, Zaky, dan Gian, yang akan dia potret hari ini.

Karena waktu terus berjalan, Areta memulai sesi fotonya bersama empat orang yang hampir setiap hari ia temui itu. Dia punya banyak sekali pertanyaan untuk mereka, tapi pekerjaannya lebih penting untuk diselesaikan terlebih dahulu.

Kecuali Attala, para lelaki itu tidak pernah menjadi model atau muse sebelumnya, jadi mereka agak kaku pada awalnya. Tapi situasi tersebut tidak berlangsung lama karena mereka cepat menyesuaikan diri.

 Tapi situasi tersebut tidak berlangsung lama karena mereka cepat menyesuaikan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Best (boy)Friend √ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang