24

181 31 12
                                    

Suasana kamar rawat Areta kali ini sedang cukup ramai. Sahabat-sahabatnya kompak datang di waktu yang hampir bersamaan, padahal hari bisa dibilang masih cukup siang bagi para budak korporat, yaitu pukul setengah tiga. Untungnya, sahabat-sahabatnya adalah pekerja yang jam kerjanya tidak monoton nine to five. Zaky dan Kiran yang memiliki bisnis mereka sendiri, bebas mengatur jam kerja mereka. Sementara Isha bekerja sesuai shift-nya, kebetulan hari ini dia shift malam. Gian juga hanya akan ke kampus jika ada jadwal mengajar, dan hari ini jam mengajarnya sudah selesai sejak pukul dua belas tadi.

Kembali pada keadaan Areta, operasi pemasangan pen pada kaki Areta berjalan lancar, dan kini sudah sepuluh hari dia dirawat untuk pemulihan pasca operasi. Tergolong cukup lama, karena keadaan tulang kering Areta lumayan parah.

Seluruh orang yang ada di dalam kamar rawat tersebut kompak menoleh ke arah yang sama ketika pintunya terbuka dan menampilkan sosok Arkais Maulana di sana. Lelaki tampan dengan bibir tipis dan lesung pipi itu langsung menarik perhatian teman-teman dari adiknya begitu saja.

"Oh My Gosh, my little kitten! What happened, hm?" ujar pria yang masih terbalut setelan kantor lengkap dengan jas dan dasinya, menandakan Arka yang langsung ke rumah sakit setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Areta masuk ke dalam pelukan besar Arka, "Caper aja, Bang. Biar ditemenin terus kayak gini tiap hari."

Arka melepas pelukannya lalu mengacak surai Areta, "Sembarangan ya mulutnya kalau ngomong. Maaf ya, Abang baru sempet nengokin. Abang baru sampai Jakarta dua hari lalu."

"Santai, Bang. Ini kok Abang udah sampe sini? Masih siang."

"Buat Naraya, Abang rela cabut dari kantor lebih awal."

"Halah, pret!" Areta memutar bola matanya jengah, yang justru mengundang tawa Arka dan kembali mengacak gemas puncak kepala gadis yang kakinya diperban besar itu.

Percakapan Arka, Areta, serta teman-temannya berlangsung cukup lama. Areta menceritakan kronologi kecelakaannya entah untuk yang ke berapa kalinya. Jika boleh, Areta ingin merekamnya saja, sehingga jika ada yang bertanya, dia cukup memperdengarkan rekaman tersebut tanpa perlu repot-repot mengulangi kalimatnya lagi dan lagi.

Suara ketukan pintu kembali mengundang atensi orang-orang yang ada di dalam kamar rawat Areta tersebut. Situasi yang semula cukup riuh karena obrolan mereka seketika hening ketika mereka mengetahui orang yang baru saja datang adalah Dira.

Dira sendiri pun terkejut karena ternyata kamar rawat Areta begitu ramai oleh teman-teman adiknya –termasuk adiknya juga ada di sana–. Namun yang membuatnya masih diam mematung di tempat adalah sosok pria yang duduk di atas brankar berhadapan dengan Areta dengan satu kaki menjuntai dan satu kaki lainnya setengah ditekuk di atas brankar. Arka ada di sana. Mantan tunangannya ada di sana.

Arka pun tak kalah kaget dengan kedatangan Dira. Pertama kalinya setelah bertahun-tahun, Dira dan Arka berada di tempat dan waktu yang sama. Begitu pun dengan Zaky yang terkejut setengah mati, tidak menyangka kakaknya akan datang saat Arka juga berada di sana.

Canggung dan tegang menyelimuti kamar VIP di mana Areta dirawat. Tidak ada yang berani membuka suara terlebih dahulu. Hingga akhirnya Dira menjadi pemecah keheningan serta kecanggungan di dalam ruangan tersebut, "Oh, lagi rame banget, ya. Gue tunggu di luar dulu deh kalau gitu."

"You stay here. Aku udah dari tadi kok, gantian," Arka mencegah Dira yang hendak berbalik membuka pintu dan keluar dari kamar. Lelaki itu beralih pada Areta lalu mengusap pelan lengan gadis itu, "Abang pulang dulu, ya. Besok Abang ke sini lagi bawain kruk buat kamu. Nggak usah beli, di rumah ada."

"Makasih banyak, Bang. Salam buat bunda sama ayah."

Arka mengangguk lalu berdiri dari brankar dan berpamitan pada Zaky, Kiran, Isha, dan Gian yang ada di sana sebelum akhirnya keluar dari kamar rawat Areta. Tidak lupa dia mendoakan Areta supaya gadis itu lekas sembuh dan bisa beraktivitas seperti sedia kala lagi.

Best (boy)Friend √ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang