Lara dkk sedang berada dikantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.
"Lara mau pesen apa?" tanya Arga.
"Batagor," ujar Lara dengan senyum khasnya, namun terlihat menggemaskan.
Arga mengganggukan kepalanya, dan segera menuju pemesanan. Lara sedang asik mengobrol dengan Azka dan Aurora.
Tiba-tiba ada Zayn dan Alvaro, membuat Lara menatapnya dengan senyum cerahnya.
"Gak ada yang apa-apain kamu kan?" tanya Zayn to the poin.
"Gaada bang Zayn,"
"Azka, selalu jaga Lara" ujar Lara, membuat Alvaro dan Zayn menatap Azka.
"Lo ikut gue." perintah Zayn yang diangguki oleh Azka.
Setelah berada jauh dari kantin, Zayn dan Alvaro menatap Azka dengan dingin.
"Lo yang selalu jaga adik gue?" tanya Alvaro, dengan serius.
Azka tersenyum dan mengganggukan kepalanya "iya bang,"
"Gue tau lo suka sama adik gue," ujar Zayn membuat Azka menatapnya.
"Mata lo gak bisa bohong"
"Jangan pernah sakitin adik gue!" tegas Alvaro dengan dingin, namun terlihat menyeramkan.
"Sampe lo berani nyakitin dia, gue orang pertama yang nusuk dada lo" ujar Zayn.
"Gue orang pertama yang akan copotin kepala lo," ujar Alvaro.
"Gue bisa bunuh lo, dan pisahin tubuh lo" ujar Zayn.
"Gue dan Abang gue udah mati-matian jagain dia. Kalo lo berani buat dia sakit, dan nangis. Lo mati ditangan kita!" ucap Alvaro.
"Kalo ada yang nyakitin Lara, kasih tau gue atau Alvaro" perintah Zayn, yang dijawab anggukan oleh Azka.
Kedua kakak Lara, memang sangat menyayangi adiknya itu. Tidak rela jika adik perempuan mereka disakiti.
Mereka akan membunuh siapa saja, yang berani menyakiti adiknya itu.
"Inget itu!"
"Jagain dia!" perintah Zayn, dan segera berlalu meninggalkan Azka.
Azka menyungingkan semumnya, "gue bakal terus jaga lo Ra," ucap Azka dan segera berjalan menuju kantin.
"Gue juga gak akan biarin, orang lain nyakitin lo"
¥¥¥
"Duh, Lara takut Bang Al dan Bang Zayn gimana-gimanain Azka" ucap Lara dengan cemas.
"Gak bakal Ra, emang mereka psikopat apa" ucap Aurora.
"Bukan gitu Rora!"
"Mana ni pesanan gue?" ucap Azka tiba-tiba, membuat lara, Aurora dan Arga menatapnya.
"Kamu gak diapa-apainkan sama Abang aku?" tanya Lara.
Azka terkekeh dengan pertanyaan Lara "enggalah, mereka baik kok. Liat organ tubuh gue masih utuh," ujar Azka.
Lara hanya terkekeh dengan jawaban Azka barusan, dia bersyukur kedua Abang laki-lakinya tidak menyakiti Azka.
¥¥¥
Lara, Alvaro dan Zayn sedang berada didalam mobil perjalan pulang.
Lara sangat tidak menyukai pulang kerumah, bukan rumah tapi neraka baginya.
"Kamu suka sama Azka?" tanya Zayn, membuat Lara menatapnya.
"Eng-ga, Lara gak suka" ujar Lara dengan gugup, membuat Alvaro dan Zayn terkekeh melihatnya.
"Gapapa ko Ra, Abang gak marah. Kamu udah waktunya buat suka-sukaan," ujar Alvaro membuat pipi Lara merah merona.
"Tapi buat pacaran Abang gak izinin," ujar Zayn cepat, membuat Lara menatap Zayn sedih.
"Ke-napa?"
"Kamu masih kecil,"
"Dunia cinta itu keras Ra, Abang gak mau kamu disakitin" ujar Zayn lagi.
TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡Gimana next gak?
Vote dan komen yaa
Luka_10
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA REVISI DILAKUKAN SETELAH CERITA SELESAI Terlalu banyak luka lara dalam hidupku, terlalu banyak serpihan luka yang aku rasakan. aku menutupinya dengan berbagai cara, tapi hatiku semakin sakit. saat aku berpura-pura bai...