Lara memeluk tubuhnya disepanjang jalan, hujan turun dengan lebat. Seolah mengerti ada luka dihatinya.
Lara menatap langit malam yang kelam, hatinya sakit dadanya sesak. Dia ingin pulang saja rasanya.
"Yaampun Lara" ucap seseorang, dan segera mendekat.
"Masih pake baju sekolah?" tanya Aurora.
"Sakit Rora.."
Aurora segera memeluk tubuh rapuh Lara, dibawah langit yang menangis. Lara ikut menangis, semesta terlalu kejam.
"Ke-napa?" tanya Aurora, dengan air mata menahan tangis.
¥¥¥
Lara sudah berada dirumah Aurora, karena Lara tidak mau pulang pasti akan ada luka baru lagi disana.
Lara sudah mengganti pakaiannya, dengan pakaian Aurora. Lara juga sudah diberi makan, dan susu coklat hangat.
"Kenapa Ra?" tanya Aurora.
"Hati aku sakura Rora, batin aku sakit. Jiwa aku tertekan," ucap Lara lirih.
Aurora segera memeluk Lara, seolah menguatkan Lara bahwa ada dia disini.
Setelah lama menangis dipelukan Aurora, Lara memejamkan matanya. Aurora tersenyum, melihat wajah tenang Lara saat tidur.
Lara segera membuka handphonenya, untuk memberi tahu Azka bahwa Lara sedang bersamanya.
Kadal Afrika
Me:
Ka, Lara ada disini. Tadi gue ketemu sama dia, dia nangis-nangis dijalanan.
23.45
Kadal Afrika:
Hah?! Lo serius Rora?! Sekarang kan hujan gede.
23.46
Me:
Gue gak tau, tapi yang gue tau dia gak baik-baik aja
23.47
Aurora segera menyimpan handphonenya, dan segera tidur disamping Lara.
¥¥¥
Lara dan Aurora sedang berada dimeja makan, Lara merasa malu karena ibu Aurora terlalu baik.
"Makan yang banyak ya Ra," ucap Winda ramah.
"Terimakasih tante"
"Sama-sama sayang," ucap Winda dan memegang tangan Lara.
Ternyata begini rasanya punya ibu yang sayang sama putrinya? Lara juga mau tapi tidak mungkin.
Saat sudah selesai sarapan, Lara dan Aurora a pamit untuk berangkat sekolah.
"Pamit dulu mamih," pamit Aurora dan Winda segera memeluk, dan mencium Aurora.
"Pamit dulu tante" ucap Lara, Winda tersenyum dan memeluk Lara.
Lara memejamkan matanya, rasanya nyaman. Pelukan seorang ibu, Winda segera melepaskan pelukannya, dan mencium kening Lara.
"Sering-sering ya, main kesini" ucap Winda.
"Iya Tante, terimakasih" ucap Lara dengan senyuman ramahnya.
¥¥¥
Lara, dan Aurora sudah berada dilingkungan Galaxy Internasional School. Mereka berjalan menuju kelas, dengan sesekali bercanda.
"Lara" panggil seseorang, membuat Lara membalikan badannya.
"Ikut." perintah Alvaro.
"Lara ke Abang dulu ya Rora" pamit Lara.
"Hati-hati"
Lara mengganggukan kepalanya, dan segera berjalan menyusul Alvaro.
"Kemana kamu semalam?" tanya Alvaro dingin.
"Abang masih peduli?" tanya Lara.
"Jawab?! Dari mana kamu?!" bentak Alvaro, Lara memejamkan matanya dengan bentakan Alvaro.
"Dirumah Aurora, aku butuh ketenangan." ujar Lara, dan segera pergi meninggalkan Alvaro.
Saat dia berjalan menahan isakannya, tiba-tiba Cassandra datang tepat didepannya.
"Sebentar lagi, permainan akan dimulai Lara"
TBC
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡Luka_10
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA REVISI DILAKUKAN SETELAH CERITA SELESAI Terlalu banyak luka lara dalam hidupku, terlalu banyak serpihan luka yang aku rasakan. aku menutupinya dengan berbagai cara, tapi hatiku semakin sakit. saat aku berpura-pura bai...