Lara || • 11

495 81 6
                                    

Follow Ig: intantanjilulrohman

Lara, Azka, Aurora, Raga dan Asep sedang berjalan menuju kelasnya. Tiba-tiba bertemu dengan Alvaro dan keempat teman-temannya.

"Dari mana?" tanya Alvaro.

"Kantin," jawab Lara dengan senyum cerahnya.

"Wahh.. neng Lara udah sembuh" ujar Gibran.

"Udah kak," jawab Lara dengan senyum ramahnya.

"Jangan sakit-sakitan Ra, Abang sedih" ucap Alam, dengan ekspresi yang dibuat-buat.

"Gue geplak mau?" tanya Alvaro, dengan tatapan tajam.

"Aduh, santai santai"

Alvaro hanya memutar bola matanya, pasti selalu seperti ini jika teman-teman dan Lara bertemu.

"Udah ya Ra, cepet masuk." Perintah Alvaro yang diangguki oleh Lara.

Lara segera berjalan menuju kelasnya yang diikuti oleh Raga, Aurora dan Azka dibelakangnya.

"Kenapa disuruh kekelas?" tanya Alam.

"Berisik kadal!"

"Posesif banget jadi Abang," ujar Gibran, yang diangguki oleh Alam, Leonal, dan samudra.

Alvaro tidak menggubris ucapan Gibran, dan segera berjalan menuju kantin.

"Ra,"

Panggil seseorang, membuat Lara menoleh kesumber suara.

"Udah sembuh?" tanya Nathan.

"U-dah kak,"

"Ni buat lo" ucap Nathan, memberikan gelas plastik berisi jus itu.

Lara menerimanya dengan senang hati, dan senyuman tipisnya.

"Makasih kak,"

"Aku kekelas dulu" ujar Lara dan segera berjalan menuju kelas.

Lara terus berjalan dengan sesekali meminum jus pemberian Nathan, Azka menatap jus itu dengan tajam.

Tiba-tiba Azka mengambil jus itu, dan membuangnya ketong sampah membuat Lara menatapnya.

"Ih! Azka kenapa dibuang,"

"Nanti aku beliin yang baru," ujarnya dingin dan Segera berlalu meninggalkan Lara dan teman-temannya.

"Cemburu tuh," ujar Asep yang diangguki oleh Aurora dan Raga.

"Cem-buru?"

"Oh iya lupa, Lara masih bocah"

Aurora segera menggandeng tangan Lara, menuju kelas. Saat sudah sampai, Lara melihat Azka yang sedang duduk dengan wajah kesalnya.

Azka kenapa? Kenapa dia membuang jus pemberian kak Nathan?

Lara segera berjalan menuju meja Azka, dan duduk disampingnya. Lara sekarang merasa bersalah.

Lara menatap Asep, yang menganggukkan kepalanya. Dan menggerakkan tangannya seolah, menyuruh Lara bicara.

"Benerankan, Azka bakal ganti?" tanya Lara lirih.

Asep menampar pipinya sendiri, sungguh gemas dengan perlakuan Lara.

Asep rasanya ingin menjerit, dan menangis saja sekarang.

"Aduh aing mah,"

"Iya, gue bisa beli sama amang-amang jusnya" ujar Azka dengan dingin.

Lara menaikan kelingkingnya, dihadapan Azka.

"Janji?" tanya Lara.

Azka menganggukan kepalanya, dan menyatukan kelingkingnya dengan keliling Lara.

Lara tersenyum dengan begitu manis, membuat Azka tertular senyuman Lara.

"Yang jomblo panas, panas" ujar Asep membuat Lara menatapnya.

"Berisik lo! Ganggu suasana" cibir Azka.

"Gue mau duduk ini, kaki gue udah kayak mati rasa. Berdiri terus," ujar Asep dengan sesekali menatap Lara.

"Eh, silahkan Asep. Maaf ya," ujar Lara dan segera duduk di bangkunya.

"Dasar jomblo!"

"Eh, maaf ni ya. Lo aja belum pacaran sama si Lara, berarti masih jomblo" ucap Asep.

Azka memutar bola matanya, dan emang benar apa yang diucapkan oleh Asep barusan.

Dia masih jomblo sejak SMP, kali SD sering pacaran dikantin belakang:)

TBC
.
.
.

Jangan lupa tinggalkan jejak teman 🧡

Cantik doang ngevote dan komen kagak:(

Luka_10

LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang