Keadaan keluarga Hensen sangat mengkhawatirkan, setelah kehilangan Lara. Mereka hampir gila menahan, rasa penyesalan.
David sudah berpuluh-puluh kali, ingin mengakhiri hidupnya. Namun kedatangan Lara, dalam bayangannya selalu datang.
Untuk menghentikan penderitaan mereka, namun penyesalan tetaplah sebuah penyesalan.
Zayn sudah sering berbicara sendirian, seolah-olah Lara ada menjadi lawan bicaranya.
Alvaro selalu saja memeluk tali tambang yang menjadi saksi, kepergian Lara dengan tragis.
Vania yang terus saja datang kedalam kamar putrinya, selalu saja menangis dan menjerit saat melihat foto Lara.
Vania sedang berjalan menuju meja kamar Lara, melihat sebuah buku diary dan membukanya halaman demi sebuah halaman.
Hallo Bunda, apa kabar? Semoga bunda membaca tulisan terakhir Lara ya.
Selamat ulang tahun untuk bunda terhebat❤️
Dihari spesial ini, aku akan memberikan sebuah kebahagiaan yang selalu bunda inginkan.
Bunda selalu menceritakan bagaimana kebahagiaan, bunda saat aku pergi dari kehidupanmu.
Bunda selalu mengatakan, kepergianku adalah sebuah kebahagiaan untuk keluarga kita.
Sekarang aku memberikannya untuk bunda, apa bunda bahagia? Aku tidak mengapa, terus saja merasakan sebuah penderitaan ini.
Vania sudah tidak kuat menahan isakannya, dadanya sesak saat membaca diary putrinya itu.
Vania mulai memukul dadanya yang sesak, dia sudah menangis sejadi-jadinya.
Lara ingin bunda bahagia, dan sekarang aku akan mengubah keadaan. Aku akan pergi dari hadapan keluarga kita.
Bunda selalu bilang, aku bukanlah anak bunda. Bunda tidak akan Sudi, memandangku penuh harapan seperti orang tua lainnya.
Aku tidak apa-apa bunda, aku bahagia melihat senyum bunda.
Dan sekarang aku akan menghadiahkan sesuatu, yaitu kepergianku.
Aku sayang bunda❤️
Lara putri.
"Lara! Maafin bunda sayang! Pulang, bunda mau peluk kamu!" teriak Vania.
Vania terus saja memukul dadanya yang sesak, rambutnya berantakan. Vania sudah sangat persis, seperti orang gila sekarang.
Penyesalannya semakin membuatnya, kehilangan arah dan kehidupan. Dia ingin pergi menyusul Lara, dia ingin memeluk Lara.
Namun semua sudah terlambat, semua sudah berakhir. Lara sudah pergi, Lara sudah bahagia.
🌼🌼🌼
Azka sudah dimakamkan, pemakaman Azka dan Lara bersebalahan. Itulah keinginan Azka.
Azka sudah lama sekali ingin memeluk agama Islam, bukan karena ingin bersama Lara maka dari itu dia memeluk agama Islam.
Tetapi karena sebuah cahaya, dia selalu merasa tenang dan damai saat berada di masjid.
Azka sudah sering mengatakannya kepada Bianca, namun Bianca menolak keras keinginan putranya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lara
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA REVISI DILAKUKAN SETELAH CERITA SELESAI Terlalu banyak luka lara dalam hidupku, terlalu banyak serpihan luka yang aku rasakan. aku menutupinya dengan berbagai cara, tapi hatiku semakin sakit. saat aku berpura-pura bai...