" Awan! "
Awan menjauhkan tangannya dari depan mulut, menggenggam pil putih yang sebelumnya ingin ia minum.
" Ga sopan, ketuk dulu kalo mau masuk "
Raindra cengengesan tidak berdosa, laki-laki itu jalan masuk kedalam kamar Awan. Setelah sampai disisi kasur dia menjatuhkan dirinya disana.
" Tanding ps kuy " ajak laki-laki itu.
Awan yang sudah berdiri dengan tangan yang nenggenggam kebelakang tubuhnya menggeleng .
" Ayolah, gua gabut "
" Gua beliin icecream dah " lanjut Raindra membuat Awan berubah fikiran.
Tiba-tiba saja ia ingin makan ice cream. Apalagi rasa coklat vanila " Bener ya? Ayo"
Dan sore Awan dihabiskan dengan main playstation dikamar bang Arvin. Untungnya yang punya kamar belum pulang magang, jadi bebas mau melakukan apa saja.
Awan sudah biasa berduaan dengan Raindra walau dikamar sekalipun, mengingat mereka sudah berteman sejak Sekolah Dasar, bunda juga sudah yakin anaknya itu tidak akan diapa-apakan oleh Rai.
Dan awan urung untuk minum pil penggugur kandungan. Ia berniat akan meminum obat itu besok.
Berhubung tanggal merah dan keluarganya tidak ada dirumah.
谷
" beneran gak mau ikut? " tanya bunda sekalilagi memastikan kalau anak bungsunya itu benar tidak mau ikut berlibur kerumah nenek.
" Beneran bun, Awan lagi gaenak badan. Nanti titip salam aja ke nene "
Bunda menempelkan punggung tangannya kedahi Awan, memastikan suhu tubuh sepertinya " kita batalin aja deh, awan badannya anget "
Awan sontak menggeleng " Gausah bun, sana aja pergi. Nanti siang Esya juga bakal kesini "
" Ngusir lu Wa? " Tanya kakak laki-lakinya yang sudah berada didalam mobil hitam avanza milik keluarganya.
" Bukan gitu ish! "
" Yaudah, bunda pergi dulu ya. Handponenya aktifin, kalo ada apa-apa telfon. Sore juga pulang, gabakal nginep "
Awan mengangguk, dan setelah mobil hitam itu keluar dari halaman rumah Awan menutup kembali pagar rumahnya lalu berjalan masuk kedalam rumah.
Kruyuk!
Bunyi perutnya bisa menunjukan kalau Awan sedang lapar sekarang. Kata bunda makanan sudah siap dimeja makan kalau mau makan tinggal ambil
Namun setelah awan membuka tutup saji, perutnya kembali terasa mual. Bau santan membuatnya enek.
Bagaimana bisa makan kalau baru mencium baunya saja membuat perut mual.
Awan mengambil handphonya yang ia letakan di sofa ruang keluarga. Pergi ke roomchat Esya,
esyantik
kalo mau otw gua nitip bubur
oke, pedes ga?
PEDES
otw sekarang, males dirumah dijadiin babu mulu gua
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Puzzle Piece ✔
Teen Fiction[ Cerita 4 ] Awan terkejut bukan main setelah melihat alat tes kehamilan yang digunakannya menunjukan dua garis merah, yang itu artinya ia sedang mengandung. Namun potongan ingatan dua bulan lalu seakan menghilang, Awan tidak tau siapa dan seperti...