01| Dua garis merah

2.3K 84 4
                                    

sebelumnya terimakasih buat temen-temen rp, karena memperbolehkan nn-nya gue pinjem wkwk





sebelumnya terimakasih buat temen-temen rp, karena memperbolehkan nn-nya gue pinjem wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg...

Deg...

Deg...

" ga! Ga mungkin "

perempuan berseragam putih abu itu mengerjapkan matanya berkali-kali. berharap ini semua hanyalah bagian dari mimpi buruknya.

" Awan bangun, " Awan menampar pipinya cukup keras, berkali kali hingga meninggalkan bekas kemerahan .

" Ini terlalu nyata untuk disebut mimpi " rilih Awan. Setelahnya ia menjatuhkan dirinya dilantai toilet. Memang pada nyatanya ini benar terjadi. Dirinya memang sedang hamil.

Brak!

Benda panjang pipih itu awan lemar kesembarang arah, perlahan airmatanya menetes

Awan merasa begitu bodoh, bagaimana bisa disaat seerti ini ia malah mengandung bahkan tidak mengetahui ayah dari anak yang sedang dikandungnya.

Awan terus menangis, berteriak, bahkan melukai dirinya sendiri dengan cara membenturkan kepalanya ke tembok.

Sungguh bukan ini yang Awan ingin. Ia tidak cukup kuat untuk menghadapi masalah seberat ini.


Tok tok tok...

" Awan ! "

" Awan bangun nak, sekarang sekolah kan? "

Awan yang sedang meringkuk dibalik selimut menjawab " Awan udah bangun "

" cepet mandi, terus sarapan "

Susah payah Awan mmenelan salivanya dan menjawab ucapan bunda dari balik pintu " Iya "

Bukan sudah bangun, awan memang tidak tidur semalaman karena memikirkan berbagaimacam hal, salahsatunya bagaimana ia bisa mencari laki-laki untuk bertanggung jawab.

Untuk sementara Awan menepis fikiran-fikirannya itu. Jangan sampai semua orang curiga atau lebih buruknya tau tentang kehamilan ini.

Setelah membersihkan tubuh dan memakai seragam sekolah awan keluar dari dalam kamar, tangan kirinya memegang tas pink yang selalu menemaninya kesekolah.

Hanya berjalan beberapa langkah ia sudah sampai di dapur, ayah bunda juga kaka laki-lakinya sudah berada disana, sepertinya sedang mengobrol.

Namun awan mengurungkan niat untuk sarapan bersama, tiba-tiba saja perutnya mual setelah mencium bau masakan yang bundanya buat.

The Missing Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang