19 | Yang Telah Berlalu

378 35 1
                                    

part ini banyak banget. mungkin bakal bikin gumoh

Pelaku atas kehamilan Awan seperti bergulir dari satu orang ke orang lainnya. Tidak jelas, semuanya kelabu. Ingatan Awan juga tidak sepenuhnya kembali, walau kembali tapi tidak seperti kenyataannya.

Sampai kapan harus mencari, hari saja sudah terlewat banyak. Kandungan Awan semakin besar. Sekarang memang belum ketahuan, tapi besok atau lusa rahasia ini mungkin saja akan bocor.

" Awan! Bunda pengen makan sate ayam ih. Beli ke depan gih " Teriak Bunda dari bawah. Awan yang sedang rebahan sambil overthinking langsung beranjak, menghampiri bundanya yang sedang menonton televisi.

" Sini uangnya "

Bunda merogoh sakunya, lalu memberikan selembar uang berwarna merah pada anak bungsunya.

" duapuluh tusuk ya, hati-hati dijalannya "

Awan berdehem, ia mengambil cardigan dulu kedalam kamar. Tidak aman kalau keluar rumah pakai baju pendek di cuaca yang sedang terik.

Setelah memakai cardigan dan mengikat rambut asal Awan membuka pintu untuk keluar dari rumah. Benar saja kan, saat sudah diluar seperti berada di dunia lain.

" Panas banget, gila "

Rencananya Awan ingin meminta antar Raindra saja. Mau naik mobil dibawa ayah kerja dan kak Arvin, mau bawa motor tapi mager.

Sampai didepan rumah Raindra ia langsung masuk kedalam rumah yang cukup luas itu.

" Raindra! Woy! " Teriak Awan, biasanya anak itu ningkring di depan TV sambil main PS. Tapi sekarang tidak ada. Awan juga tidak melihat mama.

" Punten paket "

Tidak ada jawaban lagi, tanpa basa basi lagi Awan langsung melangkahkan kakinya menaiki anak tangga ㅡ membuka pintu dengan stiker hulk didepannya.

" Raindㅡ ra"

" Hayoloh lagi apa " Lanjut Awan. Pasalnya yang ia lihat Raindra sedang selimutan setengah badan dengan laptop yang ada di atasnya.

Dan reaksi Raindra saat tau ada yang membuka pintu seperti orang yang kegep setelah melakukan dosa. Raindra sontak menutup layar laptopnya lalu memasukan kebalik selimut,

" Hoo hoo, siang-siang selimutan " Awan berjalan mendekat dan Raindra semakin menaikan selimutnya hingga sebatas dada.

" Ketuk dulu ke! "

Awan memicingkan ujung matanya " Wuuu,,, lagi liat apa hayooo "

" liat porno ya? " Tebak Awan yang mendapatkan lemparan bantal dari sang tersangka .

" Sotau lu, sana keluar -keluar"

Awan mengambil bantal yang berhasil mendarat di kepalanya. Lalu melemparkan lagi pada Raindra.

" Jahat banget di usir. Guatuh mau minta anter ke abang sate depan, ayo anter "

" Tuhkan. Kalo ada butuhnya aja ke gua " Gumam Raindra yang sebenarnya terdengar oleh Awan.

" Ayolahh... Buat apa sekolah setengah hari tapi dirumah aja. Mending jalan-jalan, anter gua beli sate contohnya "

" Hilih " Balas Raindra dengan menggunakan ekspresi menjulidnya.

" Ayo issh, anter! Kedepan doang kok, ga jauh "

" RAINDRA! " Pekik Awan, karena Raindra malah merebahkan tubuhnya dan menutup mata.

The Missing Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang