" Dari mana aja kalian " Tanya bunda setelah melihat Awan dan temannya masuk kedalam rumah.
Bunda yang sedang duduk santai menonton Televisi membenarkan posisi duduknya menghadap dua orang yang sedang berdiri dihadpannya.
" Bunda, Awan mau tanya " Ucap Awan dengan nada bicara sedikit ragu-ragu.
" Apa? "
" Bunda lihat gaun putih yang dulu awan pake ke pesta ulang tahun Evan ga? "
Bunda menimang pertanyaan Awan, mengingat apakah ia melihat gaun putih yang dimaksud.
Sedangkan Esya dan Awan saling melirik, Esya mengangguk meyakinkan. Bunda pasti mengingat dimana gaun putih itu berada.
" Bunda taro di lemari baju kamu kayan ㅡ"
Belum selesai bunda berucap Awan dan Esya berlari secepat kilat menuju lantai dua, masuk kedalam kamar dan mengobrak abrik isi lemari pakaiannya.
Awan membuka semua kunci yang dipasang disetiap lemari, mengeluarkan gaun dan baju-baju dari dalam lemari dan dilemparnya keatas kasur. Esya juga ikut mencari dengan lemari satunya.
" Dimana sih " Geram Esya, hampir satu lemari ia acak-acak namun tidak dapat menemukan apapun.
" Gua juga gatau "
" Eh " Awan tersadar dengan kotak putih yang berada di bawah lemari, ia menunduk dan mencoba menarik kotak itu keluar dari tempat asalnya.
Esya mendekat pada Awan, ikut duduk bersila di lantai . Awan melirik sekilas pada Esya dan mulai membuka kotak yang Awan temukan.
Perlahan Awan membuka kotak putih itu, berharap kalau kotak ini benar berisi gaun dua bulan lalu.
Namun setelah kotak terbuka sepenuhnya Harapan Awan dan senyum Esya luntur seketika.
" Inimah sepatu kali, bukan gaun "
Kotak yang Awan kira kotak berisi gaun pestanya melainkan hanyalah sepasng sepatu highhells dengan pernak pernik diatasnya.
Awan membuang nafas prustasi, ia menjatuhkan tubuhnya berbaring di lantai " Gaada " semua lemari sudah dibongkar dan memang tidak ada apa-apa.
Tiba-tiba saja pintu terbuka, bunda dengan toples keripik kentang ditangannya muncul dari balik pintu " Ketemu? "
" Gaada bunda! Gimana dong! Itu gaun penting banget " Rengek Awan menendang nendang kakinya keudara masih dalam posisi rebahan.
" Gaada? Coba cari di gudang belakang "
Dan tentu saja Awan dan Esya segera keluar terburu dari dalam kamar, bunda saja sampai tertabrak.
" Itu anak kenapa sih "
谷
Tlak...
Ceklek..
Uohok! Ohok!
Awan dan Esya yang baru saja masuk kedalam gudang belakang rumah terbatuk, debu yang masuk kedalam hodung sangat mengganggu.
" Beneran disini? " Tanya Esya bingung " Ini gudang barang bekas Wa, mana ada gaun di tempat in ㅡ"
" Ketemu !"
Esya menoleh pada Awan yang sedang memegang tas karton warna merah ditangannya. Awan tersenyum setelah menemukan gaun yang dicarinya hanya tergeletak di rak kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Puzzle Piece ✔
Teen Fiction[ Cerita 4 ] Awan terkejut bukan main setelah melihat alat tes kehamilan yang digunakannya menunjukan dua garis merah, yang itu artinya ia sedang mengandung. Namun potongan ingatan dua bulan lalu seakan menghilang, Awan tidak tau siapa dan seperti...