: Awan
Temuin gua di samping lab Ipa 10 menit lagiEvander :
Gua masih dirumah: Awan
Yaudah. Kalo udh sampe kabarinEvander :
Dikantin aja, di deket lab banyak nyamuk.: Awan
OkSetelah turun dari motor Raindra Awan langsung lari menjauh, kertas karton yang dibawa beralih untuk dipeluk. Takut menjadi perhatian banyak orang karena membawa banyak barang.
Awan berlari hingga sampai di kantin, meningat di tempat ini ia akan bertemu dengan Evander. Awan yang berlari berangsur melambatkan langkahnya, ia kira akan sepi karena masih pagi, tapi ternyata lumayan ramai.
Sambil menunggu Awan membeli dua donat dengan susu coklat hangat. Sambil menunggu Evander datang enaknya sambil jajan.
Awan meletakan donat di bungkusnya lagi ia juga berhenti mengunyah makanan manis itu " Gua kan udah janji bakal jaga pola makan "
Glup
" Bodo lah. Sekali doang " Lanjutnya lalu mengambil donat yang sudah dimakan satu gigitan lalu memakannya lagi. Siapa yang bakal tahan kalau sudah dihadapkan dengan makanan manis ini.
" Hey! "
Awan sontak menoleh pada seorang yang menepuknya dari belakang " Eh "
Raegan si ketua OSIS duduk di kursi yang ada disebelah Awan, matanya tidak lepas dari tas karton yang berada di samping tempat duduk perempuan itu.
" Lu bawa heels? " Tanya Raegan, Awan mengangguk tidak lama menelan kunyahannya.
" Jangan disita pliss, soalnya itu barang bukti, penting banget "
Siapa sangka juga kan Raegan ingin mengambil high heelsnya karena bertentangan dengan aturan sekolah, dilarang membawa barang-barang yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar-mengajar. Apalagi Raegan ketua organisasinya.
Raegan yang mendenar itu hanya terkekeh " Iya ngga, santuy ada orang dalem " Ucapnya sambil menepuk dadanya, menunjukan kalau semua bisa diatur.
Awan melanjutkan lagi memakan makanannya, matanya sibuk memperhatikan siswa yang lalu lalang ataupun yang sedang makan sepertinya.
" Udah ketemu? "
" Hah? " Awan refleks sambil menoleh. Ia sudah mendengar tapi hah yang dimaksud bertanya udah ketemu apanya.
" Orang yang ㅡ " Raegan menguncupkan kedua tangannya tangannya lalu diadukan dua kali " Cipokan sama lu "
Awan hampir tersedak donat " O-oh, belum "
Raegan mengangguk mengerti sedangkan Awan melanjutkan lagi aktivitasnya. Lelaki dengan pita merah di atas lengan bajunya itu malah menopang kepala dengan sebelah tangan, mengarah pada perempuan disebelahnya.
Awan sudah tau kalau ketua OSIS itu sedang memperhatikannya, lalu ia menoleh sambil menyerahkan satu donatnya yang belum dimakan " Mau? "
" Eh, ngga. Udah kenyang "
" Gua kedepan duluan ya Wa" Lanjut Raegan setelah tau dirinya dipanggil oleh beberapa anak organisasi yang berada cukup jauh dari kantin.
谷
Bell pelajaran pertama sudah berdering namun Evan tidak kunjung datang. Janjinya sebentar lagi datang, memang laki-laki itu belum berubah juga.
Awan menggigit bibirnya kawatir, takut terlebih dulu ada pengawas siswaㅡ acara bertanya ada apa tentang heels ini bisa di undur-undur lagi.
Tidak lama pandangan Awan teralihkan pada dua lelaki yang sedang berada di depan kantin, sedang mengobrol sepertinya.
Dapat awan pastikan laki-laki itu Evander dan satunya oengawas siswa. Setelah tidak lama Evan bersalaman dengan pengawas siswa lalu berjalan memasuki area kantin, perlahan mendekat padanya.
" Maaf gua telat " Ucap Evander setelah berada dihadapan Awan. Empunya hanya berdehem.
Evander lalu duduk di kursi kantin, dengan tidak sopannya meminum susu coklat Awan yang masih tersisa hingga tandas.
" Gak sopan "
Lelaki itu hanya menyengir tidak ada dosa " Sorry. Oh, kenapa ngajak ketemuan pagi-pagi kaya gini? " lanjutnya
" ini siang, bukan pagi lagi " Evan tidak pikir apa, Awan sudah menunggu berapa lama di tempat ini.
Lalu Awan menaruh tas karton diatas meja " Kenapa lu kasih gua ini " Tanyanya langsung.
Evan mengambil tas karton itu lalu mengeluarkan high heels yang patah pada salah satu nya " Karena cantik, cocok kalau lu yang pake "
Ingin rasanya Awan tertawa kencang sekarang juga.
" Apa yang udah lu lakuin ke gua? " Tanya Awan lagi,
Evan benar tidak mengerti maksud Awan kali ini. Tiba-tiba mengajak bertemu, menanyakan perihal high heels dan sekarang " Apa? Gua lakuin apa? "
Awan mehanan mulutnya agar tidak bicara tentang kehamilannya, ia ingin Evan yang bercerita tentang malam itu, ataupun bercerita tentang kejadian yang seharusnya tidak dilakukan.
" Gua mau tau tentang malam itu "
" setelah lu bawa gua jauh dari Raegan "
T B C
谷
Evander Bramasta
nomu gamteng, ga kuadつ᎑•᷅)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Puzzle Piece ✔
Teen Fiction[ Cerita 4 ] Awan terkejut bukan main setelah melihat alat tes kehamilan yang digunakannya menunjukan dua garis merah, yang itu artinya ia sedang mengandung. Namun potongan ingatan dua bulan lalu seakan menghilang, Awan tidak tau siapa dan seperti...