Foto Awan berada di tengah dinding kosong , benang merah terpusat pada foto itu dan membentuk sudut tidak beraturan. Foto hotel tempat night party berdampingan dengan foto itu, benang merah melewatnya dan gambar dibawahnya adalah dress dengan tiga noda ,Disisi lain ada foto murid SMA Suli, dan dibawahnya ada tulisan tersangka dengan tanda tanya setelahnya.
Awan menutup ruang investigasinya, mengkunci kamar itu dan menyimpan di laci lemari paling bawah.
Sejauh ini yang dapat ia simpulkan adalah ia pergi ke night party dan terpisah dengan Esya, saat itu juga ia bertemu dengan seseorang yang memakai parfum mint, entah kejadiannya seperti apa laki-laki itu terluka dan darahnya mengenai ujung gaunnya. Noda wine yang ada di sisi lain gaun juga milik si pelaku, namun ini semua masih abu-abu.
" Awan! Ada Esya nih! " Teriak bunda, Awan berjalan terburu keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.
Benar saja, saat Awan sampai ke anak tangga paling bawah sudah ada Esya yang berdiri di dekat bunda.
" Makan siang dulu gih sya "
" Nanti aja bun " Balas Esya, lalu tangannya ditarik Awan untuk menjauh, hingga sampai kekursi yang ada di teras rumah.
Awan menoleh ke arah belakang kanan dan kiri memastikan kalau tidak ada seseorang disekitar sini yang bisa mendengar obrolan mereka.
" Udah dapet ide belum? Gimana cara cari orang yang pake parfum mint ke pesta itu? " Tanya Esya, kemarin mereka memutuskan untuk menghentikan insvestigasi.
Awan membuang nafas panjang, lalu bersandar disandaran kursi " Semaleman gua mikirin ini " memang semalaman ia terus memikirkan bagaimana cara mengentahui siapa yang memakai parfum mint ke night party.
" tapi kalo ternyata kita salah duga gimana Sya? Siapatau parfum itu bukan milik pelakunya " Lanjut awan. Apalagi soal parfum yang sangat klise. Mungkin saja saat night party banyak yang memakai parfum yang sama jadi baunya sangat menempel.
" Yahh lu jangan bilang gitu dong "
Awan memejamkan matanya, mencoba berfikir " Berapa banyak yang diundang ke night party? "
" Satu angkatan "
Awan menolot tidak percaya " Gila! " diantara tigaratus limapuluh lebih orang, dan ia hanya mencari satu pelaku.
谷
Jam sudah menunjukan pukul dua siang, selama dua jam itu Awan dan Esya malah seru menonton kartun di televisi. Sesekali mereka terkikik karena adegan konyol yang kartun perlihatkan.
" Wa, Ayah mau pergi sama bunda " Kata Ayah yang sudah rapi dengan baju santai dan rambut kelimisnya ." Kemana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Puzzle Piece ✔
Teen Fiction[ Cerita 4 ] Awan terkejut bukan main setelah melihat alat tes kehamilan yang digunakannya menunjukan dua garis merah, yang itu artinya ia sedang mengandung. Namun potongan ingatan dua bulan lalu seakan menghilang, Awan tidak tau siapa dan seperti...