35 |Menikah Secepatnya

580 33 1
                                    

Awan melangkahkan kakinya terburu, meninggalkan Evander dari ruang privad. Langkah yang kadang oleng membuatnya harus berhati-hati.

Ia juga masih bingung, padahal hanya minum wine satu gelas tapi efeknya akan seburuk ini.

Awan mendekat pada meja yang berisi gelas-gelas minuman, ia mencoba mencium bau dari gelas yang tersusun rapi itu “ Hmh, wine semua ”

“ Ada yang bisa saya bantu? ”

Awan mengerutkan dahinya, mengedipkan matanya dua kali untuk melihat jelas siapa yang ada dihadapannya sekarang “ O-oh, boleh minta air mineral? Saya haus ” ucapnya.

Pelayan dengan pakaian rapi itu mengangguk lalu pergi mengambilkan air mineral untuk Awan.

Selagi menunggu ia mengeluarkan handphone dari dalam tasnya, mencari nomer kontak Raindra ataupun Esya . Ia ingin pulang saja, sudah tudak nyaman berada ditempat ini.

“ Ini mba ”

“ Eh ” Awan mengambil gelas air mineral dari atas nampan dengan handphone yang  ditaruh diatas meja “ Makasih ”

Baru saja Awan ingin meminum air mineral terlebih dulu lelaki dengan jas hitam menabraknya cukup kencang hingga membuatnya kehilangan keseimbangan.

Prang..

Gelas air mineral jatuh bersamaan dengan Awan yang jatuh membentur lantai. Dan saat itu juga Awan dan lelaki yang jatuh didekatnya menjadi perhatian banyak orang.

“ Ahh shh ” Ringis lelaki dengan jas hitam memegangi kepala belakangnya, ia lalu menoleh kebelakang membantu perempuan yang ditabraknya kembali berdiri “ Sorry sorry, gua gak sengaja ”

“ Ahh ” Awan memegang tangan kananya yang kini mengeluarkan darah.

“ Biar gua yang obati ” Kata Bisma lalu menuntun Awan keluar dari ruang pesta, duduk di sofa yang ada didekat lobi. Lalu berlari untuk meminta p3k pada pihak hotel.

Tidak lama kembali dengan kotak yang dimaksudnya, mengambil alih tangan Awan dan mulai mengobatinya hati-hati.

“ Udah beres ” Ucap Bisma lagi saat berhasil mengobati luka Awan dengan obat merah dan menutupnya dengan plaster.

Sedangkan Awan melihat tangan kirinya itu, lalu matanya terfokus pada noda darah yang menempel digaunnya.

“ Lu siapa? Gua belum pernah liat sebelumnya. Anak baru? ” Tanya Bisma.

Awan mengangkat kepalanya, mata sayunya mencoba membalas tatapan lawan bicaranya “ Gua Awan. Bukan anak baru ”

Bisma melihat wajah perempuan dihadapannya sekarang lalu beralih pada dadanya membuat bisma tersenyum sekilas  “ Kelas berapa? ”

“ Sebelas IP一 ”

Ghap

Tiba-tiba saja tangan kekar menggenggam erat pergelangan tangan Awan, menarik tangan itu hingga kini merubah posisi menjadi berdiri.

Awan menyipitkan matanya “ Raindra! ”

“ Gua cari kemana mana taunya ada disini, ayo pulang ” Raindra memang sudah mencari Awan bahkan berkeliling ruang pesta setelah tau kalau teriakan perempuan yang sempat membuat perhatian itu suara Awan.

Raindra menarik tangan Awan untuk pergi dari tempat ini. Namun tertahan karena Bisma terlebih dulu menarik tangan Awan yang satunya.

Awan begitu juga Raindra menoleh.

“ Ga sopan tarik-tarik lawan bicara gitu aja ”

“ Lu tau apa soal sopan santun? ”

Bisma tertawa mendengar jawaban lelaki yang menarik tangan gadis bernama Awan  itu. Setelahnya mengangguk , menarik tangan agar mendekat padanya.

The Missing Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang