30 | Sumber Luka

322 31 0
                                    

Awan gelisah dibalik selimut. Ia menyibakan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya hingga sebatas dada.

Ucapan Bisma tadi sore terus terngiang-ngiang dikupingnnya. Maksud Bisma kalu Awan cantik aapalagi waktu tidur itu apa.

Atau jangan-jangan, benar Bisma yang menidurninya pada saat pesta ulangtahun Evander.

Awan meraih handphonennya dari atas nakas lalu membuka aplikasi chating, ia harus mmenanyakan kenapa Bisma bisa bicara seperti itu.

Sebelum mengirim pesan pada Bisma Awan meminta nomer handphone Bisma terlebih dulu pada Raegan.


Maksud lu apa : Awan
bilang gua cantik             
aapalagi waktu tidur             


Tanya Awan spontan, ia sudah kelewat penasaran. Tidak lama hanphone Awan bergetar

Bisma :  Kirain siapa,
                 malem-malem ada yang chat

Awan mereply bouble chatnya dengan titik, ia ingin to the point saja. Tidak usah basa-basi

Bisma :  kenapa emangnya?

Jawab aja : Awan

Bisma : Lu melek aja cantik,
               apalagi kalau merem

Awan tidak tau maksud Bisma, namun fikirannya menangkap hal yang negatif.

Bisma : Belum mau tidur kan? Video call yu

Langsung saja Awan menekan tombol blokir dan melempar handphonenya. Padahal sudah mau tengah malam, malah mengajak video call. Bukannya kenapa Awan takut.

Setelah tidak lama bergulat dengan fikirannya Awan mengambil hanphonenya lagi, lalu membuka blokiran Bisma.

Besok temuin gua didepan lab ipa : Awan

Ia harus tau dulu ada apa diantara mereka, apakah pernah bertemu atau bertanya apa yang terjadi pada malam pesta ulang tahun Evander.

Awan sudah mengabari Evander lagi, pada jam istirahat pertama mereka bertemu di depan lab ipa.

“ Oh my good ” Suara Esya berhasil membuat Awan tersadar dari lamunannya. Perempuan dengan surai terikat rapi itu lantas menoleh.

“ Ada apa? ”

Esya menunjukan layar handphonenya “ Ini lu Wa? ” Tanyanya.

Awan meraih handphone milik Esya dan menzoom foto uploadan di Instagram milik teman satu angkatannya.

Awan menyipitkan mata, mencoba melihat lebih jelas foto ini. Kemudian Awan membulatkan mata tidak percaya “ Loh, ini gua! ” 

Foto postingan di instagram itu menunjukan keramaian pada night party. Dan disalah satu objeknya terdapat Awan yang sedang berhadapan dengan laki-laki, laki-laki itu memgangi tangan kanan Awan.

“ Bisma! ” Bisma lah orang yang berada dihadapan Awan.

Sudah semakin jelas, mereka memang bertemu pada malam itu.

Tidak terasa tiga matapelajaran sudah terlewati, dan sekarang bel istirahat pertama berdering. Awan segera berlari menuju lab Ipa yang ada di belakang.

Kakinya berlari kecil, pasalnya ia sudah menemukan objek yang menganggu fikirannya sejak kemarin. Bisma sedang duduk di kursi panjang yang berada didepan lab.

“ Akhirnya, gua tunggu dari duajam lalu ” Ucap Bisma, sudah dua jam ia menunggu Awan untuk datang menemuinya. Iya, bisma bolos dua mapel.

“ Malam itu terjadi apa dengan kita berdua ? ” Tanya Awan saat berada dihadapan Bisma.

Bisma memasukan handphonenya kedalam saku celana, lalu bangkit dari duduknya. Ia mengerutkan dahinya bingung lalu kembali menatap wajah datar Awan “ Kenapa? ”

Awan menarik nafas lalu menghembuskanya kasar “ Malam waktu nightparty Evan, kenapa lu pegang-pegang tangan gua? ”

Bisma malah tersenyum, tangannya lalu dilipat didepan dada “ Hmm,, kenapa ya ” Bisma berusaha berfikir walaupun sebenarnya hanya bercandaan.

“ Gua serius Bisma! Malam itu kenapa lu pegang-pegang tangan gua! ”

“ Gua bakal jawab kalau lu jadi cewe gua ” Balas Bisma lalu sedikit menunduk mengelus wajah Awan yang langsung ditepis oleh empunya.

Awan hampir peecaya kalau Bisma seperti yang diucapkan kemarin. Namun nyatanya memang benar, lelaki ini tidak lebih dari berandalan pembuat masalah.

“ Berengsek! ” Pekik Awan dan Bisma tertawa pelan.

“ Gua bantu ngobatin luka lu, itu yang dimaksud berengsek? ”

“ Lu yang bikin gua luka! ” Teriak Awan sepontan, ia lalu menutup mulutnya. Tiba-tiba saja kalimat itu terucap, dan ia tidak mengerti apa yang baru saja dilontarkannya.

Bisma menyeringai lalu menunduk lagi, memegang tengkuk Awan dan memajukan wajahnya.

Bugh!

Sepatu warna hitam melayang dan menghantam kepala Bisma, hingga empunya meringis dan menjauhkan tubuhnya dari Awan.

T B C

The Missing Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang