38 | tanggung jawab?

637 40 0
                                    

Sudah malam, Awan dituntun Raindra masuk kedalam kamar. Setelah mereka masuk pintu ditutup kembali dan Raindra membantu Awan hingga naik keatas kasur.

Awan merebahkan tubuhnya dikasur, Raindra juga ikut naik, duduk bersandar disebelah Awan. Jarinya mengelus rambut halus milik calon istrinya itu.

" Besok kita nikah Wa, tidur yang nyenyak ya " Ucap Raindra.

Awan mengangguk lalu mengubah posisi tidurnya menjadi memeluk pinggang Raindra.

Sedangkan Raindra mengelus rambut Awan sampai perempuan itu terlelap. Jari raindra teralih menjadi mengelus wajah Awan yang tenang saat tidur.

Sebelumnya mereka memesan baju untuk acara besok, memberi sanak saudara dan raindra menyiapkan maskawin untuk dibawa ke acara besok. Cukup mendadak dan terburu namun dapat selesai hanya dalam beberapa jam.

07:05

Suasana rumah Awan terasa sangat dingin, saudara dari keduabelah pihak datang untuk menjadi saksi atas pernikahan dua insan itu.

Mata Raindra jeli melihat Awan yang cantik dengan kebaya putih dan dandanan pengantinnya . Sedangkan Awan tersenyum sekilas pada Raindra yang rapi dengan jas hitam.

" Cantik " Bisik Raindra saat Awan berada disebalahnya.

" Iya gua cantik, emang lo - jelek " Balas Awan lalu tersenyum mengejek.

Mereka keluar dari dalam rumah Awan, rencananya ijabkobul akan dilakukan di masjid yang berada tidak jauh dari rumah.

Esya juga ada disini, ia ingin melihat temannya itu melakukan pernikahan. Apapun keputusan Esya dukung asalkan yang terbaik untuk Awan.

Awan Raindra Esya para orangtua dan saudara yang diundang mulai melangkah keluar dari rumah tapi langkah mereka terhenti seketika.

" Awan! " Ucap lekaki dengan seragam batik SMA Suli , nafas yang terenggah dan juga keringat yang bercucuran didahinya menandakan kalau dia berlari untuk sampai ketempat ini.

" Itu anak gue! " Ucapnya lagi. Awan Riandra dan semua orang yang berada ditempat ini terkejut.

Evander Bramasta, mantan kekasih juga pemilik night party pada empat bulan yang lalu berjalan mendekat.

" Gua mau tanggung jawab, anak yang lagi dikandung lu itu anak gua, bukan Raindra " Ucap Evander sambil melangkahkan kakikya mendekat pada Awan.

Raindra menggenggam tangan Awan, menyembunyikan calon istrinya itu dibelakang tubuhnya.

Raindra hampir saja melayangkan pukulannya pada Evander kalau bukan ditahan oleh Awan

Evander berjalan kearah samping, berlutut dihadapan ayah Awan " Maaf Om ini salah Evan. Evan mau tanggung jawab atas itu "

Raindra menarik Evander mendorongnya hingga menjauh tersungkur ke aspal rumah.

Bugh!

" Jangan gila, itu anak gue! " Pekik Raindra lalu menarik baju Evander melayangkan tinjuan diwajah lelaki itu lagi.

" Rai stop ! " Teriak Awan, namun sepertinya Raindr sudah dikuasai oleh emosi.

Bugh!

" Jangan pernah ganggu Awan lagi. Cih, anak lo? Punya bukti apa? " Ucap Raindra setelah melepaskan cengkraman tangannya dikerah baju Evander

Evander tertawa " haha, lo sendiri? Apa buktinya kalau anak yang sedang Awan kandung itu beneran anak lo? "

Awan hampir jatuh untung saja ada bunda dan Esya yang menyangga, Arvin dan beberapa orang memisahkan Raindra dan Evander yang akan ribut lagi.

Acara pernikahan yang tadinya diselenggaran hari ini harus diundur, rencana ini berantakan saat Evander datang dan mengaku sebagai ayah dari anak yang Awan kandung.

Semua jadi bingung sebab memang tidak ada satupun bukti yang menunjukan kalau anak yang dikandung Awan anak Raindra atau Evander.

Dua laki-laki itu bersikeras ingin bertanggung jawab.

Awan sudah pasrah, Esya menepuk kepuk pundak Awan menenangkan, orangtua Evander juga ada di rumah awan mendiakusikan semua masalah ini.

" Bukti "

" Coba aja ada satu bukti jalan keluar dari masalah ini " Gumam Awan yang terdengar oleh Esya.

Mereka berdua diam lagi hingga beberapa saat kemudian Esya menjentikan jarinya " ADA! "

Awan menatap bingung Esya namun sedetik kemudian ia baru ingat, penyelidikan pertama mereka " CCTV! "

Awan Raindra Evander Esya dan para orangtua berlari masuk kedalam hotel tempat sumber masalah ini dimulai. Hotel nightparty Evander empat bulan lalu.

Mereka masuk kedalam ruang tempat kusus CCTV. mereka mendapatkan ijin karena para orangtua yang memohon tidak seperti saat penyelidikan pertama dulu.

Waktu disetel kembali pada tanggal 28 Maret pukul 22:32, mereka melihat rekaman di ruang aula, dan tempat tempat yang ducurigai.

Mereka jeli melihat seluruh layar yang menunjukan rekaman selama nightparty berlangsung hingga

Awan membulatkan matanya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Laki-laki dengan jas hitam sedang tersenyum pada CCTV sebelum masuk kedalam kamar hotel nomer 503.

" Gamungkin! "


T B C

The Missing Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang