02| Obat Tablet

856 55 0
                                    

" Awan "

" Awan bangun "

" Lu telfon emaknya ke Rai "

Suara itu berdengung ditelinga Awan. perlahan perempuan dengan rambut terikat itu membuka kelopak matanya.

Dan yang pertamakali ia lihat adalah Esya dan tetangga sebelah rumahnya. Tidaklupa raut wajah panik yang mendominasi wajah mereka.

" Wa, akhirnya " Esya berucap syukur, sudah satu jam akhirnya Awan kembali sadarkan diri.

Saat pergantian jam pelajaran tidak sengaja Esya mendengar pembicaraan dua orang anak yang lewat didepan kelasnya. Mereka membicarakan Awan yang pingsan dijalan menuju kantin.

Esya tidak diam saja, secepatmungkin ia berlari ke uks, namun saat sampai laki-laki yang ada disebelahnya sekarang sudah sampai terlebih dulu.

" Gua telfon bunda ya? Buat jemput kesini " Ucap laki-laki dengan nametag Raindra A, tangannya merogoh handphone disakunya.

Namun awan segera bangun dan merebut handphone milik Raindra. Jangan sampai bunda tau kalau ia pingsan, yang ada akan dibawa kedokter ia tidak mau kalau orangtuanya tau tentang masalah ini.

" Jangan "

" Gapapa Awan, pak Arya juga udah ijinin lu pulang "

Awan kembali menggeleng " Gausah, gua cuma belum makan. Kalo bunda tau yang ada gua dimarahin "

" bentar bentar, lu belum makan? Yang bener? Gua ga percaya " Tanya Esya dengan wajah tidak percayanya.

" Iya Sya, gua juga ga percaya " Sahut Raindra sembari merebut kembali ponselnya yang dipegang Awan.

" tumben? Biasanya nasi uduk gua aja lu makan " Lanjut Esya, matanya menatap selidik Awan. Laki-laki disebelahnyapun mengangguk.

" Betul, kalo gua jajan suka ikut-ikutan nyomot padahal udah abis dua porsi. Sekarang? Mencurigakan " Ucap Raindra, tangannya terus memegang dagu dengan halis yang mengerut.

" Y-ya gua lagi ga nafsu aja. Jangan berlebihan " Awan membuang wajah kearah lain, sedangkan kedua temannya masih pada posisi yang sama.

" Udah ih, jangan diliatin mulu! " geram Awan, risih karena dua orang itu terus menatapnya.

" Gua telfon bunda ah! " Raindra spontan membuat Awan membelalakan matanya kaget. Lalu mengambil alih ponsel laki-laki itu kembali.

" Ga lucu kampret! "

" Canda Awan anak pa Gunawan "












Jam pelajaran kedua berakhir, awan memutuskan kembali kekelas ㅡ karena gabut hanya tidur tiduran di uks. Hp tidak ada, teman ngobrol juga tidak ada.

Iya, di SMA Suli memang diijinkan menggunakan telepon, tapi hanya sebatas sebelum sekolah dimulai dan setelah sekolah selesai.

Handphone yang murid bawa akan dikumpulkan menjadi satu lalu ditaruh di perpustakaan.

Memang semenjak angkatan 4 masuk peraturan itu dibuat. Alasannya karena dulu ada kakak kelas yang terciduk sedang menonton vidio porno bersama. Untuk meminimalisir hal itu terjadi kembali, pihak sekolah jadi membuat peraturan baru.

Esya menyenggol tangan Awan " yu, gua anter ke kantin "

" dibilang gua gapengen makan " Rasanya saja mual saat mencium berbagai macam bau makanan.

The Missing Puzzle Piece ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang