21. Ego Yang Teredam

6.5K 1K 100
                                    

Ternyata masih lumayan banyak yang nunggu ff lumutan ini lanjut. Nih yaa aku update lagi :D


HAPPY READING~!


((___MOONLIGHT___))
-CheonsAegi-


Malam ini Jaemin terduduk di atas kasur sambil menatapi sebuah undangan pernikahan milik Haechan dan Mark. Ia sedang mempertimbangkan apakah malam ini sebaiknya ia mengatakan tentang pernikahannya juga? Ia berpikir jika bukan sekarang mau kapan lagi? Pada akhirnya Jaemin menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan untuk semakin mempersiapkan diri. Setelah itu ia berjalan keluar menemui Jeno yang sedang bersandar menonton TV.

"Jeno." panggil Jaemin membuat Jeno menoleh dan menatapnya dengan senyum tipis.

"Apa yang kau bawa?" tanya pria itu. Setelah Jaemin mendudukkan diri di sampingnya, barulah ia bersuara.

"Tadi Haechan memberikan ini padaku." lalu menyerahkan undangan pernikahan berwarna putih itu. "Dia akan segera menikah dengan Mark." sambung Jaemin lagi.

"Wah! Cepat sekali mereka sudah mau menikah." Jeno terlihat antusias tanpa menyadari wajah Jaemin yang kaku dan sendu. Bahkan kini tangannya ia mainkan karena gugup. Lagi-lagi ia ragu untuk mengatakan jika ia akan menikah juga.

"Je-"

"Oh, acara pernikahannya tepat di hari ulang tahunku. Wah kebetulan macam apa ini?" ucap Jeno lagi yang tanpa sengaja memotong ucapan Jaemin sebelumnya.

Setelah mendengar jika Jeno akan berulang tahun tepat di hari pernikahan Haechan, tanpa pikir lagi Jaemin memutuskan untuk batal mengatakan soal pernikahannya. Ia tidak ingin membuat Jeno sedih.

Karena terlalu sibuk membaca kartu undangan tersebut, Jeno baru menyadari ekspresi wajah Jaemin yang tidak baik.

"Na... kau kenapa?" Jaemin pun tersadar dari pikirannya.

"Ah, tidak. Aku tidak apa-apa."

Jeno langsung meletakkan kartu undangan ke atas meja lalu menggenggam kedua tangan Jaemin dengan begitu lembut.

"Mungkin memang wajah Mark mirip dengan Minhyung, tapi dia bukan Minhyung, Na. Dia orang lain. Aku mengerti pasti kau sedih mengetahui kabar ini. Jika kau tidak mau datang aku juga tidak akan memaksamu." Jaemin langsung melebarkan mata karena melihat Jeno salah paham dengan ekspresi wajahnya.

"B-Bukan, aku tidak sedih karena itu. Justru aku senang dengan kabar pernikahan mereka."

"Lalu kenapa kau memasang wajah sedih? Aku pikir kau masih ada rasa dengan Minhyung makanya kau sedih."

"Tidak tidak, aku hanya... uhm.. hanya agak mengantuk eheee..."

"Ohh.. aku pikir kenapa." balas Jeno sambil mengambil remot TV untuk ia matikan. Namun saat tangan itu terulur, Jaemin melihat lengan Jeno terdapat luka bakar yang memerah.

"Jeno lenganmu kenapa?" tanya Jaemin panik sambil mengambil tangan itu untuk ia lihat.

"Ini tadi pagi sepertinya terkena panci saat buat sarapan. Aku tidak sengaja menyenggolnya jadi begini." jawab Jeno sambil menggaruk kepala yang tak gatal.

"Auhh~ pasti sangat perih. Sudah di obati? Aku obati lagi ya?"

"Tidak perlu, ini sudah tidak apa-apa. Aku juga sudah mengobatinya tadi."

MOONLIGHT √Nomin ft MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang