20. Permintaan Maaf

6.5K 1.1K 106
                                    

Udah berlumut nih ff :")

Karena hari ini tepat 10k followers, jadi aku mau lanjutin ff ini dulu

HAPPY READING~!


((___MOONLIGHT___))
-CheonsAegi-


Sore harinya Jaemin dan Haechan sedang asik berbicara membahas film yang sedang mereka tonton dialihkan pada suara pintu apartemen.

"Hoh! Jeno pulang!" pekik Jaemin lalu langsung berlari untuk menghampiri Jeno. Pria berhidung mancung yang baru meletakkan sepatunya langsung di hadang oleh pelukan erat dari pria cantik yang kini memakai celana training panjang dan kaus besar milik Jeno.

"Jeno, Nana minta maaf. Jeno jangan marah lagi ya. Jeno, Nana salah jadi kumohon jangan marah lagi." ujarnya dengan rentetan kalimat yang sejak tadi pagi ingin sekali ia lontarkan.

Haechan yang melihat itu hanya tersenyum untuk membalas tatapan Jeno yang kebingungan.

"Dia sejak tadi terus mengeluh merasa bersalah padamu. Dia terus bilang ingin segera minta maaf dan tidak ingin kau marah padanya lagi." jelas Haechan membuat wajah Jeno melembut.

"Hei Nana, coba lepas. Mana wajahmu aku mau lihat." Jaemin pun melepaskan pelukannya sehingga mereka saling bertatapan. Wajah cantik yang menatapnya dengan melas, benar-benar membuat Jeno gemas seketika. Mana bisa dia marah jika Jaemin menatapnya seperti ini.

"Yang harusnya minta maaf itu aku. Semalam aku sudah keterlaluan padamu, bahkan sampai membuatmu sakit. Aku minta maaf, ya?" Jaemin pun mengangguk.

"Sudah tidak marah lagi, 'kan?" tanya Jaemin.

"Tidak sayang." lalu Jeno mencium bibir Jaemin, hanya sekadar menempel lalu kembali melepasnya.

"Ah, senang sekali melihat kalian manis seperti ini. Benarkan aku bilang kalau kalian pasti pacaran." ujar Haechan yang sejak tadi diam menatap betapa gemas dan manisnya pasangan ini.

"Ung, sebenarnya kami juga baru berpacaran sepulang dari rumah sakit." balas Jeno sambil merangkul bahu Jaemin yang kini memeluk pinggangnya begitu manja.

"Benarkah? Aku senang sekali mendengarnya. Kalian memang sangat cocok." ketiganya pun kini berjalan menuju ruang TV. Haechan tampak mengambil tasnya berniat untuk pulang.

"Sepertinya aku harus pulang sekarang."

"Kenapa buru-buru sekali? Padahal aku baru ingin mengajakmu makan malam bersama di sini." ujar Jeno lagi.

"Hei, kau lupa? Aku juga punya seseorang yang harus kuberi makan di rumah."

"Maksudmu Mark?"

"Yap, tentu saja. Dia akan pulang kerja sebentar lagi, jadi aku harus pulang sekarang untuk hangatkan makanan. Selamat berbaikan untuk kalian berdua, jangan bertengkar lagi yaa."

"Terima kasih Echanie sudah menemaniku hari ini." ucap Jaemin penuh senyum untuk berterima kasih pada Haechan. Pria chubby itu pun kembali memutar tubuhnya yang sudah di depan pintu untuk memeluk Jaemin.

"Sama sama Nanaaa~! Cepat sembuh yaa. Jangan lupa sering-sering hubungi aku, kita bisa banyak bicara nantinya."

"Ung, iya iyaa."

"Terima kasih Haechan-ssi sudah mau repot menjaga kelinciku ini."

"Ah, tidak repot, jangan terlalu formal padaku, santai saja. Lagi pula Jaemin dan aku bicara banyak hal yang menyenangkan, iyakan Na?" tanya Haechan pada Jaemin yang langsung di balas anggukan antusias.

MOONLIGHT √Nomin ft MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang