48. Lembar Baru Kehidupan (END)

4.4K 468 88
                                    

CHAPTER TERAKHIR!!!!!!

Maaf ya telat update jam segini, aku lagi kurang sehat :')


((___MOONLIGHT___))
-CheonsAegi-


♫ Play: Sung Sikyung - Every Moment of You (Inst.)♫

Saat Jeno duduk di meja makan dengan segala pikiran yang berat, Mark pun datang menghampiri.

"Hei, sejak kapan kau di sini?" tanya Mark sambil ikut duduk di hadapan Jeno.

"Baru saja, belum lama." jawab Jeno.

Jeno baru paham sekarang, mengapa Mark dulu memintanya untuk tidak memaksakan diri mencari sesuatu yang hilang. Karena Mark tahu, mental Jeno tidak akan kuat jika dia ingat tentang cintanya yang sudah pergi. Tentu Jeno akan menggila setelah mengingatnya. Karena itu Mark meminta Jeno untuk tetap tenang dan tidak terlalu memikirkan hal-hal aneh. Dalam kata lain, Mark sudah tahu apa yang sebenarnya Jeno cari, namun ia tidak mengatakan apapun pada Jeno.

"Mark, aku... mengingatnya." ucap Jeno dengan mata yang masih menatap belati ukir tersebut.

"Tentang?"

"Na Jaemin." sambung Jeno lagi, Mark tidak tampak terkejut.

"Apa yang membuatmu tiba-tiba ingat tentangnya?"

"Lukisan itu, lukisan wajah Jaemin yang membuatku ingat semuanya." mata Jeno kini menatap Mark.

"Segala memori yang selama ini datang sekilas, tadi muncul dengan begitu jelas dan berurutan. Kapan dia datang, dari mana asalnya, siapa namanya, apa yang aku dengar, apa yang aku rasakan, bagaimana situasinya, semua muncul dengan begitu jelas. Sampai aku kembali menatap Minjae, aku sadar jika mereka adalah orang yang sama."

"Kau mengertikan sekarang mengapa aku terkejut saat bertemu Minjae pertama kali?" Jeno tersenyum tipis mendengar ucapan Mark.

"Ya, aku menyadari tatapan penuh kejut itu. Dan, aku baru mengerti kenapa kau melarangku untuk mengingat apa yang sudah kulupakan dulu."

"Tentu, jika kau mengingatnya, coba bayangkan apa yang akan terjadi padamu? Kau bisa saja bunuh diri karena merasa cintamu sudah hilang."

"Ung, ya. Bisa saja aku melakukan hal gila itu."

"Tuhan itu tahu kapan akan memberikan ingatan itu padamu. Ia hanya ingin kau mencari sendiri cinta sejatimu yang hilang itu. Setelah kau menemukannya dan menjalin kasih dengannya, tentu tidak jadi masalah jika memori itu kembali kau ingat. Apa lagi yang akan kau tangisi jika manusia yang kau cintai kini sudah kembali menjadi manusia yang baru? Tidak ada yang perlu kau sesali, bukan?"

"Kau benar, semua memang sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Tapi omong-omong, kenapa kau masih mengingat tentang Jaemin disaat semua orang melupakannya?"

Mark tersenyum, lalu ia mulai bersandar pada kursi sambil melipat kedua tangannya di dada. Kedua mata Mark menatap langit-langit dapur yang remang.

"Kau ingat tentang Lee Minhyung, 'kan?" tanya Mark.

"Ya aku ingat. Dia pengawal setianya Jaem- AH! Jadi... kau ini reinkarnasinya?" pertanyaan Jeno mendapat anggukan dari Mark.

"Bisa dibilang begitu. Di masa lalu aku hidup sebagai Pengawal Pribadi dari Jaemin. Namun, aku harus mati karena melindungi Jaemin dari tuduhan seorang Pangeran karena dia ingin melengserkan kedudukan Jaemin. Karena aku belum menyelesaikan tugasku untuk menjaganya hingga akhir hayat, jadi dikehidupan saat ini aku masih memiliki tanggung jawab itu, yaitu dengan menjagamu sebagai seseorang yang sangat Jaemin cintai."

MOONLIGHT √Nomin ft MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang