8. Jaemin Dilema

14.7K 1.9K 434
                                    

Ternyata lebih susah bikin judul pake bhs Indonesia daripada bhs Inggris. Takut terkesan keju gitu lohhh, kaya chapter ini contohnya. Bisa sampe 15 menit mikirin judul doang astaga :')

Karena ini setengah comedi jadi yaudah deh bikin judul yang agak lucu aja. Ga papah kan guys? Maapin ya judulnya alay


((___MOONLIGHT___))
-CheonsAegi-


Di tempat lain, Renjun sama sekali tidak menyangka ia akan mendapat promosi dari perusahaannya. Posisinya naik dan tentu saja ia akan menjadi salah satu orang yang disegani di perusahaan itu. Rasa senangnya tak terbendung hingga ia menghubungi Jeno untuk menceritakan hal menggembirakan ini.

"Ah, kenapa tidak aktif ponselnya?" keluh Renjun sambil kembali menghubungi Jeno. Tak lama kemudian ia baru ingat jika sekarang adalah hari pertama Jeno bekerja. Oh apa-apaan ini? Dalam satu hari keduanya mendapatkan hal yang baru. Renjun dengan jabatan baru dan Jeno dengan pekerjaan baru. Rasanya seperti keberuntungan memberkatinya.

"Berarti Jaemin sendirian di apartemen. Lebih baik aku temani dia sambil membawa makanan." putus Renjun dengan senyum cerah lalu bergegas pergi menuju apartemen Jeno.

Jaemin yang nampak bosan terkejut mendengar suara seseorang memanggil sambil melepas sepatu.

"Seja Jeoha~" sapa Renjun dengan jenaka lalu membawa dua kantung plastik ke meja di ruang TV.

"Renjun? Kenapa bisa masuk? Jeno bilang pintu itu tidak akan terbuka selain Jeno yang buka."

"Karena aku tau password-nya."

"Huh? Apa itu p-pass- pass- apa?" Renjun tersenyum melihat kebingungan di wajah Jaemin.

"Password, Jeoha. Password itu angka-angka atau kode yang tersusun untuk membuka kunci agar pintu apartemen ini terbuka. Kalau kita tahu susunan angka-angka itu dengan benar, maka pintunya bisa terbuka."

"Ohh~ begitu yaa. Password itu untuk membuka pintu."

"Memang Jeno tidak memberitahumu?" Jaemin menggeleng.

"Dia hanya bilang pintu itu tidak akan terbuka jika bukan Jeno yang buka. Aku juga dilarang untuk mengizinkan orang lain masuk selain Jeno."

"Ah, aku mengerti. Tapi jangan khawatir, kau tau 'kan aku teman Jeno? Aku bukan orang jahat. Jja! Aku bawa makanan untukmu."

"Uwahh~ terima kasih, Renjun. Kau baik sekali. Pantas saja kau berteman dengan Jeno, kalian berdua sama-sama orang yang baik." Renjun hanya tersenyum mendengar ucapan Jaemin. Matanya tak lepas menatap wajah Jaemin yang ia akui sangatlah cantik. Namun, ada sesuatu yang membuat keningnya mengerut.

"Jeoha, itu... lehermu kenapa?"

"Leher?" Jaemin juga nampak bingung sambil memegang lehernya, sedetik kemudian ia baru ingat jika lehernya banyak bekas kissmark yang Jeno buat tadi malam. Tiba-tiba pipi dan telinganya memerah.

"Bu-Bukan apa-apa. Aku tadi habis mandi air hangat jadi kulitku mudah merah-merah." Renjun bukanlah anak bodoh yang tidak tau bagaimana bentuk kissmark. Sudah sangat jelas apa yang ada di leher Jaemin adalah tanda bercinta yang pasti Lee Jeno pelakunya.

"Ohhhh~ begituuu~ Baiklah baiklah." balas Renjun pura-pura tidak tahu.

Ia bersumpah saat Jeno pulang nanti, pria itu harus ia introgasi! Bagaimana bisa dia meniduri orang terhormat seperti calon Raja Jeoson ini. Memang sahabatnya itu sudah sangat sinting.

MOONLIGHT √Nomin ft MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang