MOONLIGHT √Nomin ft Markmin

11. Mark atau Minhyung

Kadang suka lupa ini cerita mau aku bawa ke mana karena rencana awalnya cuma buat selingan xD

((___MOONLIGHT___))
-CheonsAegi-

Jaemin yang sedang bersantai menonton TV di kamar rumah sakit terkejut dengan datangnya seorang wanita yang tentu tidak asing lagi untuknya. Namun yang membuatnya heran adalah wanita itu menggunakan pakaian yang biasa dipakai wanita di era sekarang.

"Tidak perlu seperti itu. Ada orang lain di sini." larang Jaemin ketika Cenayang Bae ingin membungkukkan badan. "Bicaralah yang santai denganku."

"Bolehkah Tuanku?"

"Ya ya yaa." balas Jaemin cepat sambil melirik khawatir ke kanan, tempat di mana pasien lain beristirahat.

"Ada apa? Kenapa kau datang?"

"Aku hanya ingin memastikanmu baik-baik saja."

"Oh, aku baik-baik saja. Mungkin hanya kakiku yang masih harus di obati. Apa kau bisa menyembuhkannya dengan sihirmu?"

"Maaf aku tidak bisa. Kau harus sedikit lebih lama di sini karena ada seseorang yang harus bertemu denganmu."

"Seseorang? Siapa?"

"Tunggu saja. Kalian sudah dekat."

Setelah memeriksa keadaan Jaemin, Cenayang Bae pun pergi. Ruang inap itu kembali sepi seperti sebelumnya. Saat ingin mengambil buah di meja, tiba-tiba gorden putih yang menutupi antara pasien satu dengan yang lainnya terbuka. Setelah itu muncul-lah seorang pria manis yang menatap Jaemin dengan senyuman.

"Hai." sapanya ramah. Jaemin yang jarang berinteraksi ikut menyapanya dengan sedikit canggung.

"Hai juga."

"Kau sakit apa?" tanya pria itu. Wajahnya pun terlihat pucat tanda ia sedang sakit. Namun kenapa dia memiliki banyak energi untuk bicara?

"Aku.. aku habis kecelakaan. Kakiku patah."

"Ooohh~ begitu."

"Lalu kau kenapa?" tanya Jaemin gantian.

"Aku demam dan tidak turun-turun sudah 1 minggu jadi kekasihku membawaku ke sini. Padahal aku tidak mau tapi dia memaksa."

"Ah, kekasihmu yang tadi. Itu tandanya dia sayang padamu."

"Iya aku tau, tapi dia sangatlah berlebihan. Terlalu banyak hal yang ia khawatirkan tentangku."

Seketika wajah Jeno dan Minhyung langsung terlintas di kepala Jaemin. Kedua pria itu juga mudah khawatir pada Jaemin.

"Wanita tadi siapa?"

"Kau melihatnya?" tanya Jaemin karena setau dia ada gorden yang menutupi.

"Aku mengintip hehee.. dia cantik sekali. Pacarmu?"

"Bukan bukan. Dia hanya... teman. Iya hanya temanku saja."

"Ohh kalau begitu pria mancung yang bersamamu tadi pagi adalah pacarmu, benar 'kan?"

"Kalau itu..." Jaemin jadi berpikir keras. Bahkan mereka tidak ada hubungan apa-apa saat ini karena Jaemin belum menjawab pernyataan cinta Jeno. "Dia juga temanku. Aku tidak punya pacar ehehe.."

"Sungguh?" pria chubby itu terlihat tidak percaya. "Tapi dimataku kalian sangat menyayangi. Kalian pacaran saja. Sepertinya pria itu orang yang sangat baik."

"Uhmm... aku tidak tahu." balas Jaemin seadanya karena bingung.

"By the way, aku Lee Haechan, kau siapa?" ucapnya lagi dengan senyum yang menggemaskan.