Makasih buat yang kemarin udah vote💖💖
Aku harap kalian baca chapter ini dengan bijak ya. Karena ada part kematian yang aku buat hanya untuk keindahan cerita aja. Kematian belum tentu berakhir bahagia kaya Hyuk sama Minhyung, karena akhir dari kematian cuma Tuhan yang tahu, jadi mohon kebijakannya, thank you~💖
((___MOONLIGHT___))
-CheonsAegi-
♫ Play: Tido Kang - Regret♫
Setelah mengetahui tentang bagaimana kehidupannya di masa lalu, Mark semakin mencintai Haechan yang kini sudah menjadi pasangan resminya. Mungkin memang di masa lalu perasaannya pada Donghyuk belum sekuat perasaannya dengan Jaemin, namun memori tentang Donghyuk jauh lebih berkesan untuk Minhyung dikala itu.
Ketika jiwanya sudah terpisah dengan raga, Minhyung belum pergi menuju kedamaian. Ia masih berada di sisi Jaemin untuk menjaganya hingga menemukan pengganti. Saat Jaemin menangis, Minhyung ada di sana namun hanya menatapnya dengan kesedihan tanpa bisa memeluknya lagi. Hingga akhirnya seseorang datang yang tak lain adalah kawan kecilnya sendiri, Lee Hwan. Sejak saat itu Minhyung yakin jika Lee Hwan dapat menggantikan dirinya untuk menjaga sang Raja.
Merasa urusannya dengan Jaemin selesai, Minhyung berniat untuk pergi menuju kedamaian yang sesungguhnya. Namun ia masih belum diizinkan sampai ia mengingat tentang janjinya kepada Lee Donghyuk. Pria itu masih menunggunya hingga hari yang dijanjikan tiba.
Tanpa Donghyuk ketahui, Minhyung diam-diam datang setiap malam di rumahnya yang begitu kecil hanya untuk menatap pria itu terlelap. Tubuhnya kelelahan karena setiap hari harus bekerja untuk mengumpulkan uang demi membeli hadiah untuk Minhyung ketika mereka bertemu nanti. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Minhyung saat itu ketika ia tahu mereka sudah tidak bisa bertemu lagi.
Hari pertemuan pun tiba, Minhyung tentu saja ikut melihat bagaimana dua orang yang begitu ia sayangi kini menangisi kepergiannya. Hati Minhyung jauh lebih sakit ketika ia melihat bagaimana pria seceria Lee Donghyuk harus menangisi kematiannya dengan sangat pilu. Hari yang harusnya menyenangkan ini berubah menjadi penuh luka.
Saat Jaemin dan Hwan pergi, Minhyung masih di sana, ia menemani setiap langkah yang Donghyuk ambil sambil menangis memeluk anak panah. Ia berhenti di tempat pertama mereka bertemu. Di tempat itu tangis Donghyuk semakin keras, ia terus berteriak memanggil nama Minhyung hingga nafasnya tersenggal.
"Tuan.. aku pikir kita akan kembali bertemu. Aku pikir kita akan kembali berbicara santai seperti saat itu.. tapi ternyata tidak.. hiikss.." ucap Donghyuk dengan suara yang bergetar.
Minhyung mendengarnya, dan ia berusaha untuk menyentuh kepala Donghyuk, ia ingin mengusapnya dengan lembut namun sayang tidak bisa. Tangannya menembus tubuh itu.
"Hyuk-ah, maafkan aku." ucap Minhyung yang tidak ada satupun orang mendengarnya, termasuk Donghyuk.
Donghyuk tidak tahu jika orang yang sedang ia tangisi kini ada di samping tubuhnya, duduk di sana dan menatapnya penuh rasa sedih.
"Aku bahkan bekerja siang dan malam agar bisa membelikanmu anak panah ini, Tuan. Pria miskin ini ingin sekali memberikan sesuatu yang berharga untukmu sebagai hadiah, namun sepertinya usahaku sia-sia."
Minhyung mendengar hal itu langsung menggelengkan kepala.
"Tidak, kau tidak sia-sia. Aku tahu dan aku melihat setiap kerja kerasmu untuk membelikan anak panah ini. Aku tahu, Hyuk-ah, aku tahu semuanya." ucap Minhyung lagi dan tetap saja itu tidak berguna karena Donghyuk tidak bisa mendengarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/219390433-288-k13966.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONLIGHT √Nomin ft Markmin
FantasyJeno si pengangguran tampan tiba-tiba kedatangan tokoh favoritnya dari drama kolosal yang dia tonton semalam. Tokoh itu adalah Na Jaemin, seorang Putra Mahkota yang memiliki paras seindah sinar rembulan. - Nomin - Markmin - Markhyuck ...