22. Setitik Harapan

6.2K 1K 162
                                    

Kalo video di media ga bisa di putar, kalian bisa ke spotify "Tido Kang - Inevitability"

ENJOY!


((___MOONLIGHT___))
-CheonsAegi-


♫ Play Music : Inevitability Tido Kang 

Sambil memasang topeng senyum di wajahnya, Jaemin duduk berhadapan dengan gadis cantik yang tak lama lagi akan resmi menjadi istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil memasang topeng senyum di wajahnya, Jaemin duduk berhadapan dengan gadis cantik yang tak lama lagi akan resmi menjadi istrinya. Rasanya begitu canggung duduk berdua dengan orang yang bahkan tidak pernah ia lirik sedikit pun.

"Maaf sudah mengambil waktumu untuk acara minum teh yang membosankan ini, Sungkyung Agassi."

*Agassi : Panggilan untuk putri dari keluarga bangsawan.

"Sama sekali tidak, Jeoha. Bahkan aku sangat senang bisa menghabiskan waktu yang cerah ini bersamamu."

Jaemin tersenyum tipis lalu meminum tehnya dengan sopan, begitu pula dengan gadis cantik itu. Setelahnya Jaemin menegakkan tubuh untuk memulai percakapan yang lebih serius.

"Kau sudah tahu bukan jika pernikahan kita akan segera dilaksanakan?"

"Ye, Jeoha. Tentu aku mengetahuinya."

"Lalu, apa kau sudah siap untuk menikah denganku?"

Dengan anggun dan sedikit tersenyum gadis itu menjawab, "Ye, Jeoha. Aku tidak pernah merasa sesiap ini sebelumnya."

"Apa kau yakin akan bahagia menjadi permaisuriku?"

"Aku akan selalu bahagia jika yang menjadi suamiku adalah Tuanku Seja Jeoha." Jaemin menganggukkan kepala sebagai respon. Lalu pria ini sedikit memiringkan kepala untuk bertanya lebih lanjut.

"Cepat atau lambat aku akan menggantikan posisi raja saat ini, dan sangat mungkin bagiku untuk menikahi seorang selir. Apa kau akan menerima jika aku menikahi wanita lain setelah dirimu?"

Tidak seperti pertanyaan sebelumnya yang langsung di jawab dengan cepat. Kali ini Putri Sungkyung terdiam sejenak dengan wajah yang berubah menjadi sendu. Namun tidak butuh waktu lama, gadis cantik itu kembali tersenyum dan menatap Jaemin dengan lembut.

"Sebagai seorang istri yang patuh, aku akan menerima segala keputusan suamiku walaupun harus di madu."

"Kenapa? Kenapa kau rela membagi hati pada wanita lain? Apa kau tidak akan cemburu?"

"Sebagai wanita yang sudah menjadi istrimu, tentu saja ada perasaan cemburu. Tapi, aku tidak ingin egois, Jeoha. Karena aku tahu, pernikahan di dalam kerajaan itu hanyalah sebuah permainan politik untuk mempertahankan tahta. Jika menambah selir dapat membuat posisimu aman dan bisa memakmurkan rakyat banyak, aku pikir aku akan bisa menerimanya."

MOONLIGHT √Nomin ft MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang