Jeno si pengangguran tampan tiba-tiba kedatangan tokoh favoritnya dari drama kolosal yang dia tonton semalam. Tokoh itu adalah Na Jaemin, seorang Putra Mahkota yang memiliki paras seindah sinar rembulan.
- Nomin
- Markmin
- Markhyuck
...
Makasih banget buat yang udah support like dan komen dari chapter sebelumnya. Aku makin semangat buat lanjutin sampe ending.
Sekarang udah ga sedih-sedihan lagi yaa, aku cape nulis adegan penuh emosi hehehe~
ENJOY~!
((___MOONLIGHT___)) -CheonsAegi-
@ Seoul
Setelah kejadian beberapa hari lalu yang membuat tubuhnya jatuh sakit, akhirnya Jeno memutuskan untuk tidak terlalu mempedulikan hal-hal aneh yang menghantui pikirannya. Ia berpikir mungkin dirinya hanya terlalu paranoid.
Di kantor, Jeno membalas sapaan ramah dari karyawan lain. Hari ini ia ingin mendatangi ruangan adiknya Youngjae untuk mentraktirnya makan siang nanti. Bagaimana pun adiknya itu sudah cukup direpotkan beberapa hari ini dalam urusan pekerjaan karena kesehatan mental Jeno yang tidak stabil.
"Heloo brodiii! Aku datang!" sapa Jeno saat masuk ruangan sang adik dan pria itu sedang duduk membelakangi.
"Aku tau beberapa hari ini kau sudah sangat membantuku, jadi aku mau berbaik hati mentraktirmu makan siang, bagaimana?"
Namun pria yang duduk dibangku itu tidak bergeming juga. Jeno mulai bingung.
"Hei! Kau tidur?" lalu mulai melangkahkan kaki untuk mendekati Youngjae. Saat sudah sampai depan meja, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, muncullah Youngjae yang ternyata habis dari luar.
"L-Loh... kau... lalu ini.." bingung Jeno. Apa dia baru bicara dengan hantu?
"Apa?"
"Kalau ini kau, lalu yang duduk itu siapa?" tanya Jeno kebingungan karena pria yang duduk itu masih juga tak bergerak.
"Oh dia, hey anak baru!" tegur Youngjae yang masih tidak dibalas orang tersebut. Akhirnya dengan gemas Youngjae mendekat lalu memukul kepalanya pelan dengan map yang sedang ia bawa. Saat Youngjae menghampiri pria itu, Jeno tiba-tiba mendapat panggilan dan izin keluar sebentar.
/Pakh!/
"Aaaa!! Ada apa sih? Ganggu aku tidur aja!" marah orang itu yang langsung memegang kepalanya.
"Pantas dipanggil tidak dengar, telingamu ini ditutup earphone. Hahh~! Kau ini benar-benar!" keluh Youngjae kesal melihat kelakuan laki-laki itu.
"Ck, iya iya maaf. Aku baru sampai Seoul pagi ini, jadi masih jet lag."
"Ah, sudahlah. Sini kemari." pinta Youngjae pada laki-laki yang lebih muda.
"Ada apa?" tanya orang itu.
"Sebentar, Jeno hyung kau sudah selesai?" tanya Youngjae pada Jeno yang baru menyelesaikan panggilan.
"Ya yaa.. sudah.." jawab Jeno sambil berjalan dan fokus menatap layar ponsel karena tadi ada panggilan dari sang ayah.
"By the way, Youngjae kau akan pindah ke Jepang bes--" ucapan Jeno seketika menggantung saat matanya bertatapan langsung dengan seseorang di samping Youngjae. Seketika Jeno terdiam dan mematung, lalu pria di depannya tersenyum manis pada Jeno sebagai sapaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.