Tiga Puluh

5.4K 369 16
                                    

Jangan lupa VcS, Ref! Komwel juga kalo perlu.

H
A
P
P
Y
R
E
A
D
I
N
G

Suasana di rumah Rafa dan Aretha kini sangat-sangat canggung. Di saat Rafa berusaha mencairkan suasana, Aretha hanya menjawab sekenanya. Bahkan gadis itu sering melamun sejak mereka keluar dari sekolah.

"Aretha ... ada yang ganggu pikiran kamu?" Aretha melirik Rafa sekilas, kemudian menggelengkan kepalanya. "Kamu lupa kalo kita itu suami-istri? Jangan dipendam sendiri kalo punya masalah."

"Aku boleh tanya?"

"Boleh."

"Kamu tadi di sekolah ngapain aja?"

"Ya ... kerja bakti. Memangnya kenapa?" tanya Rafa bingung.

Aretha kembali menggelengkan kepalanya. Gadis itu kemudian memeluk Rafa dengan sangat erat, membuat laki-laki itu keheranan sendiri melihat tingkah laku Aretha.

"Hei! Ada apa?" Aretha kembali menggelengkan kepalanya. Hal tersebut membuat Rafa kembali menghela nafasnya.

Tidak mungkin jika Aretha dalam keadaan baik-baik saja, tetapi tingkah lakunya sangat aneh seperti ini.

"Aku benci sama kamu tau, nggak?!"

Aretha berteriak membuat Rafa langsung terkesiap. Setelah mengucapkan kata-kata tersebut, gadis itu kembali memeluk suaminya dengan sangat erat.

"Kenapa kamu nggak mau cerita, hm? Ada yang jahatin kamu?"

"Hiks ... kamu yang jahatin aku. Kamu nyebelin, Rafa!" Aretha berseru sambil terisak di pelukan Rafa.

Sebenarnya dirinya ingin tertawa ketika melihat Aretha menangis. Entah kenapa, melihat gadis itu berlinang air mata menambah kesan lucu di wajah gadis tersebut.

"Coba cerita. Aku nggak tau apa yang kamu pikirin kalo kayak gini."

Aretha menguraikan pelukannya kemudian memukul lengan Rafa dengan membabi buta. "Kamu itu salah juga nggak mau ngaku, sih! Benci banget aku sama kamu!"

"Benar-benar cinta, 'kan?" goda Rafa.

"Benci beneran, ya!!"

Rafa langsung menangkap tangan Aretha agar gadis itu tak lagi memukulinya. Di tatapnya wajah sembab yang berderai air mata. Rafa langsung mengusap air mata yang masih terisa di pipi Aretha, kemudian menciumnya dengan sangat dalam.

"Ada apa, hm?"

"Kamu yang ada apa!" bentak Aretha. "Kamu kenapa sih, mau-mau aja di cium Nadia?!"

"Ya 'kan nggak sengaja," jawab Rafa enteng.

"Berarti beneran?!" Aretha langsung menjauh dari Rafa. Gadis itu langsung merangkak ke tempat tidur, kemudian menutupi tubuhnya dengan selimut.

Rafa tersenyum simpul ketika melihat kecemburuan istrinya saat ini. Laki-laki itu langsung menyusul Aretha yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut, kemudian ia memeluknya dari belakang.

"Nggak sengaja, sayang. Masak tadi nggak denger," ucap Rafa.

"Kalo aku nggak sengaja cium Galen gimana?" tanya Aretha tanpa membuka selimutnya.

"Kamu gila, ya!"

"Makanya diem! Jauh-jauh sana! Nggak usah deket-deket!" ucap Aretha.

Rafa tetaplah Rafa. Keputusannya mutlak, dan keras kepala jika menyangkut Aretha. Laki-laki itu tetap memeluk Aretha serta berusaha membuka selimut yang masih menutupi tubuh istrinya.

My Perfect Hubby (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang