Tiga Puluh Satu

5.1K 368 20
                                    

Nungguin nggak, nih?! Ups. Sama nggk sih, fypku isinya mas tambang sama mbk perawat merah. Ngakak sama bingung lihat orang take me out di tiktok. Taulah. Selamat berbaperan, Ref!

Happy Reading


Sore hari ini Aretha mengemasi barang-barangnya ke dalam ransel yang niatnya akan ia bawa untuk menginap di sekolah. Yah, malam ini adalah pembukaan acara, atau malam awal di mana kegiatan-kegiatan sebelum hari H ulang tahun SMA Nevada di mulai.

"Rafa! Kaos olahraga kamu yang angkat, 'kan? Kamu taro di mana?!" teriak Aretha.

"Di gantungan, Aretha!"

Aretha berdecak ketika dirinya harus kembali mengambil kaos olahraga Rafa yang berada tak jauh darinya. Memang dekat, tapi karena kakinya yang masih belum pulih, membuatnya kesulitan berjalan.

Setelah kaos tersebut ia lipat, ia langsung memasukkannya ke dalam tas milik Rafa.

Ceklek

Aretha menatap garang ke arah suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi, tanpa mau mengeringkan rambutnya.

"Rafa! Airnya netes itu! Baju kamu jadi basah juga, 'kan!"

Tapi bukannya mengindahkan ucapan Aretha, Rafa malah menerjang tubuh istrinya kemudian memeluknya dengan sangat erat.

"Bawel," ucap Rafa.

"Kamu yang di bilangin susah. Awas dulu! Aku mau keringin rambut kamu," ucap Aretha sambil mendorong tubuh Rafa.

Aretha berdecak ketika suaminya ini tak mau mengindahkan kata-katanya. Laki-laki itu malah kian mengeratkan pelukannya pada tubuhnya. "Rafa ... ganti baju sana! Baju kamu basah itu."

"Mana bajunya?" tanya Rafa sambil mengacak-acak rambutnya hingga air yang di dalam rambut tersebut mengenai wajah Aretha.

"Rafa! Kebiasaan ih!"

Laki-laki itu terkekeh kemudian langsung menuju ke arah lemari. Dengan sembarangan, Rafa langsung membuka kaosnya kemudian melemparkannya ke arah Aretha.

"Dasar!"

"Nanti kalo mereka udah pada tidur kita tidur berdua ya, di sekolah."

"Ngaco! Nanti di kira mau ngapain lagi," jawab Aretha.

Rafa kembali memeluk tubuh Aretha dengan sangat erat. Laki-laki itu memang mempunyai hobi baru, yaitu memeluk tubuh Aretha. Bahkan ia kuat sampai berjam-jam lamanya.

"Nanti aku peluk siapa, Tha?"

"Satria," jawab Aretha sambil cekikikan. "Raf, kamu tau nggak?"

"Nggak!"

Aretha menarik pipi Rafa dengan sangat kuat membuat laki-laki itu langsung menatap tajam Aretha. "Dengerin dulu! Kamu tau foto yang kamu ciuman sama Nadia. Nah-"

"Aku nggak ciuman, ya! Enak banget kamu ngomongnya!"

"Dengerin dulu!" jawab Aretha gemas sendiri. "Aku tadi itu di samperin si Nadia. Terus dia nuduh aku katanya aku yang sebar foto kalian-"

"Jangan ngomong kalian Aretha! Geli dengernya," ucap Rafa. Sepertinya laki-laki itu memang niat mengerjai Aretha kali ini.

"Bisa nggak, sih, jangan motong orang lagi bicara?! Diem dulu mulutnya!"

Aretha melepaskan lilitan tangan Rafa yang kian mencekik di tubuhnya. Gadis itu kemudian menarik hidung suaminya hingga memerah. "Enak, ya, punya boneka hidup. Bisa ditarik-tarik."

My Perfect Hubby (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang