Tiga Puluh Tujuh (Ending)

8.5K 397 60
                                    

Ah, double update!!!
Spam komen biar tau endingnya, ok🤣

Selamat Berhalu

"Rafa lepas!"

Aretha menghempaskan tangan Rafa dengan kasar. Laki-laki itu masih menatap dirinya dingin sejak berada di perjalanan sampai di rumah.

Rafa langsung menaiki tangga kemudian masuk ke dalam kamar. Tak sampai lima menit, laki-laki itu langsung kembali hingga sekarang sudah berdiri di depan Aretha.

"Kamu tau? Ini hari pernikahan kita. Niatnya aku mau ngasih ini ke kamu."

Rafa mengangkat sebuah kotak yang sepertinya berisi cincin di depan wajah Aretha. Tanpa disangka-sangka, laki-laki itu langsung membanting kotak itu di hadapan Aretha membuat Aretha menutup matanya.

"Hebat kamu ngasih kejutan, ya? Aku cari-cari kamu karena kamu dituduh sama orang, tapi kamu malah sama Arland. Kamu ngapain sama dia?!"

Gadis itu tersenyum tulus. Entah kenapa, air matanya sulit untuk menetes walau hatinya sangat-sangat remuk sekarang. Sebenarnya dadanya terasa sakit. Ingin sekali ia menumpahkan segalanya melalui air mata, meskipun hasilnya nihil.

"Sebenarnya yang kamu ributin apa sih, Raf? Masalah Arland? Malu karena aku ngelakuin hal kayak gitu ke Nadia?" tanya Aretha dengan nada sendu.

"Jadi bener apa yang di katain Mauren?" tuduh Rafa.

"Kamu kira aku sekeji itu, ya? Aku sehina itu sampe ngelakuin hal kayak gitu sama orang yang aku benci?"

Aretha tertawa masam. Ah, ternyata suaminya yang ia kira percaya dengannya seratus persen, tak seperti nyatanya.

"Aku kira selama ini kamu udah kenal aku, Raf. Tapi kayaknya belum, ya?" Aretha tersenyum masam. Ternyata, satu-satunya orang yang selalu mempercayai dirinya hanyalah keluarganya.

"Sekarang apa kabar sama kamu, hm? Kamu ditembak Nadia, aku marah? Nggak, 'kan?! Namanya seseorang jatuh cinta itu nggak bisa milih, Raf. Sama kayak pernikahan kita yang udah jadi takdir sekarang."

Aretha mendekat ke arah Rafa. Setetes demi setetes akhirnya air matanya berjatuhan di pipinya. Gadis itu menunjuk dada Rafa dengan jari telunjuknya sambil berkata, "kamu tau? Semua orang boleh nuduh aku yang nggak-nggak. Aku nggak akan perduli! Sahabat, temen, guru, musuh, semua! Tapi nggak buat orang terdekat aku, Raf. Hebat kamu bisa buat Aretha nangis. Hebat!"

"Selamat! Akhirnya kamu bisa nembus titik terlemah seorang Aretha selain keluarga aku!" Aretha menyeka air matanya, kemudian tertawa singkat.

"Pada dasarnya cinta itu buat orang lemah, ya? Kalo tau kayak gini, nanti aja aku kenalnya."

Aretha langsung berlari ke arah kamar tamu kemudian menutupnya dengan sangat keras. Gadis itu langsung menutup tubuhnya agar tangisannya tidak dapat terdengar dari luar.

-oOo-

Rafa mendengar suara grusak-grusuk dari luar. Jika Aretha, mana mungkin gadis itu terbangun pada pukul dini hari.

Laki-laki itu langsung keluar dari kamarnya, kemudian menuju ke arah sumber suara.

"Siapa itu?!"

Rafa mulai waspada ketika dirinya melihat siluet seseorang laki-laki di cahaya yang temaram ini. Ketika tangannya membuka saklar lampu, dirinya begitu terkejut ketika menemukan dua orang berpakaian serba hitam di dalam rumahnya.

"Lo mau maling?!"

Mereka berdua saling lirik. Tanpa disangka-sangka, sebuah suara melengking masuk ke dalam indera pendengarannya, disusul dengan suara balokan kayu yang mendarat di tubuh seseorang.

"Rafa! Awas!"

Bugh

Aretha terjatuh ketika salah seorang dari ketiga orang misterius itu memukul kepalanya dengan sangat keras. Gadis itu bahkan sempat-sempatnya tersenyum meskipun kepalanya sudah berdenyut dengan sangat-sangat hebat.

"Aretha! Kamu ini apa-apaan?! Nggak usah bercanda kamu, ya! Aku belum maafin kamu soal semalam!"

"Rafa ... percaya sama aku. K-kalo aku nggak pernah lakuin hal itu ke Nadia. Aku sayang kamu, my perfect hubby."

Tiba-tiba kesadaran Rafa menghilang ketika ada seseorang yang memukul tengkuknya dengan sangat keras. Semuanya gelap, mungkin seperti hidupnya yang akan gelap tanpa hadirnya Aretha.

-oOo-

Rafa mengerjapkan matanya beberapa kali. Kepala, terutama bagian tengkuknya masih terasa kebas karena pukulan tersebut. Dirinya langsung terduduk ketika menyadari ia berada di sebuah kamar.

"Aretha!"

Rafa mencari ke segala penjuru kamarnya, tetapi nahas tak ada Aretha di tempat tersebut. Laki-laki itu tak menyerah. Rafa masih mengelilingi seluruh ruangan rumahnya untuk mencari istrinya.

"KAMU DI MANA SEBENARNYA, ARETHA?! JAWAB!"

Laki-laki itu berteriak histeris ketika tak menemukan Aretha di sudut ruangan mana pun. Kaki Rafa terhenti ketika melihat sebuah balok kayu tepat di hadapannya. Apakah semalam bukan mimpi? Tapi di mana Aretha?

"Rafa! Kamu udah sadar, Nak!"

Rafa berbalik dan langsung berlari menghampiri ibunya.

"Ma, Rafa tanya di mana Aretha? Aretha baik-baik aja, 'kan, Ma? Aretha nggak kenapa-napa, 'kan?"

"Kamu yang kuat, ya." Mama Rafa mengusap bahu anaknya sambil meneteskan air matanya. Dirinya tak menyangka jika takdir anaknya akan seperti ini.

"Ma, di mana Aretha? Di mana dia Ma! Jawab Rafa, Ma!"

"Ayo ikut Mama, kita ketemu Aretha sekarang sebelum terlambat."

Senyum Rafa langsung merekah. Laki-laki itu benar-benar tak sabar untuk bertemu Aretha dan meminta maaf karena sudah membentak gadis itu kemarin.

-oOo-

"Ma? Kenapa banyak orang di sini? Mama kenapa bawa Rafa ke sini? Aretha mana, Ma? Rafa minta Aretha, bukan ke sini!"

Rafa melihat ibu mertuanya yang histeris sambil memeluk batu nisan. Rafa langsung berlari membelah kerumunan hingga dirinya terduduk di gundukan tanah yang masih basah.

"Siapa ini? Di mana Aretha? Rafa tanya di mana, Aretha?!"

Rafa menyenderkan kepalanya pada batu nisan dan berharap semua ini hanyalah sebuah mimpi. "Ma ... bilang sama Rafa kalo Aretha masih ada! Ini mimpi, 'kan, Ma?! Bangunin Rafa sekarang!"

"Kamu yang sabar, ya, Nak. Aretha udah nggak ada. Kita do'akan yang terbaik buat dia."

"Nggak! Ini nggak mungkin! Ini nggak mungkin terjadi! Aretha masih hidup, Aretha baru aja nyelamatin Rafa tadi malem. Kalian pasti bohong sama Rafa! Kalian bohong!"

"Rafa ... kamu yang sabar, Nak. Ikhlasin Aretha."

"Nggak, Aretha nggak bakal ninggalin Rafa. Nggak akan pernah! Aretha!"

Bersambung

Kalo mau mau tahu kelanjutannya, kalian bisa akses di pdf ig ya. Link ig, nya profil bio saya

My Perfect Hubby (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang