Akhirnya setelah sekian lama. Nemu juga idenya
Jangan lupa VCS, Ref!
Selamat Berhalu
Aretha menepuk-nepuk pipi Rafa membuat laki-laki itu mengerjapkan matanya. Setelah kesadarannya terambil alih, bukannya bangun, laki-laki itu malah kian merapatkan tubuhnya dengan Aretha.
"Ini sekolah Rafa ...."
"Masih jam lima juga," jawab Rafa sambil mengeratkan pelukannya pada Aretha. "Sakit banget badan aku, Tha."
"Salah siapa ada kasur malah tidur di bawah," jawab Aretha sambil terkekeh. "Mana aku diangkat ke bawah juga lagi. Untung si Aluna nggak jatuh tadi malem."
"Lain kali kalo Aluna ke sini nggak usah di izinin."
"Aneh kamu ini! Sama adik sendiri kayak musuh," ucap Aretha sambil mendorong tubuh Rafa agar menjauh darinya. "Eh, tapi Kak Rio juga kayak kamu. Memang, ya, kalo kakak pertama itu cowok ngeselin."
Rafa tertawa mendengar ucapan istrinya. Laki-laki itu menatap Aretha dengan tatapan menggoda membuat mata gadis itu langsung menajam.
"Ngapain kayak gitu?!"
"Galaknya, Bu," ucap Rafa kemudian mencium kening Aretha. "Tantangan mau nggak? Waktu malam puncak pakai kaos yang kamu beli itu."
"Ih, nggak mau!" jawab Aretha cepat. "Jadi ke inget kejadian di kantin, Raf."
"Yang mana?"
"Yang aus-yang aus! Udah sana, kamu mandi dulu. Nanti aku siapin bajunya," perintah Aretha.
"Cium dulu," jawab Rafa sambil mengetuk-ngetuk pipinya.
Cup
"Udah sana!"
—oOo—
SMA Nevada kini disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar jam belajar. Tidak banyak sebenarnya, tapi mampu membuat warga kelas yang tidak menjadi perangkat kelas cukup iri melihat kebebasan sang perangkat kelas itu.
Tetapi, itu untuk pandangan yang berada di dalam kelas. Beda lagi bagi masing-masing perangkat kelas yang lebih memilih belajar, dari pada mengurusi tetek bengek kegiatan aneh yang harus disiapkan sekarang.
Seperti sekarang ini. Hani menaiki sebuah meja, dengan Aretha di bawahnya sebagai penjaga. Jika tidak, mungkin gangguan-gangguan dari teman seangkatannya, terutama Galen pasti terjadi.
"Widih! Istri idaman ini." Fahmi berdecak melihat kelakuan duo sahabat ajaib ini. Benar-benar cocok menjadi wonder woman.
"Hayo lho, Hani." Galen menyenggolnya meja yang dinaiki oleh Hani membuat Aretha langsung memukul punggung laki-laki itu.
"Lo itu, ya! Kalo jatuh gimana, coba?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Hubby (END)
Teen FictionPrivate acak Follow dulu sebelum baca! Tepi-tepi! Uwuphobia diharap mundur‼️‼️ Disarankan baca ini di tempat sepi. Nanti dikira kenapa-napa gara-gara senyum-senyum sendiri. Blurb Gimana ya rasanya kalau kita sebenernya dekat bahkan punya hubungan sa...