Hai, Dear.....
Aku update lagi.
Seneng nggak? Seneng dong? Jawab iya aja biar aku seneng /plakk😊
***
🌺HAPPY READING🌺
***
Ada dual hal yang harus kamu ketahui. Yang pertama, aku bukanlah tali tambang, yang selalu bisa kau tarik ulur. Yang kedua, hatiku bukanlah persinggahan, yang bisa kau datangi sesuka hati.
Karena aku adalah aku, bukan dia apalagi mereka.
***
Hari di mana ujian akhir semester telah tiba. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi tengah sibuk dengan buku, laptop, ataupun ponselnya. Bahkan ada yang terang-terangan bersantai dan bercanda gurau tanpa memikirkan ujian.
Laily, Aish, dan Ellin kini berada di koridor fakultas MIPA. Ujian hari ini memang banyak materi hafalan, jadi Laily maupun Aish sama-sama membaca buku, mengingat, dan berusaha mengilhami setiap materi yang pernah dosen ajarkan. Sementara Ellin malah asik dengan aplikasi joget yang sedang tren zaman sekarang.
Laily mengalihkan pandangan pada ponselnya. Terlalu lama membaca buku juga membosankan. Ia beralih pada aplikasi chat, membuka roomchat-nya dengan Aldy dua hari yang lalu.
Aldy
Lai, sorry.
10.00 PMLaily.
Its okey.
Emang lo ke mana?
10.30 PMPesan itu hanya menunjukkan centang abu sampai sekarang. Laily mengembuskan napas berat, ini sudah dua hari yang lalu, namun kenapa Aldy masih belum membalas pesannya? Setidak penting itukah dia di kehidupan Aldy?
Cowok itu juga tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan di medsos. Seperti tidak mengunggah story ataupun melihat story-nya. Aldy seperti menghilang dan terkadang hal yang seperti ini membuatnya paranoid sendiri. Takut-takut cowok itu pergi dan tak kembali lagi padanya.
Laily juga tidak tahu, mengapa pikirannya terlalu melambung terlalu jauh ke sana. Namun, apa boleh buat? Sosok Aldy memang sudah membuat dirinya menjadi sosok yang seperti ini.
Entah dapat keberanian dari mana Laily menelepon cowok itu. Ia hanya ingin mengetahui kabar cowok itu dan menanyakan kenapa ia tak kunjung membalas pesannya. Laily mendekatkan ponselnya ke telinga.
Maaf nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.
Laily mendengus karena suara operator lah yang menjawab. Bahunya tiba-tiba tersenggol dari samping, membuat ponsel dan buku yang ada di pangkuan Laily terjatuh.
"Astaga Ellin!" Laily bangkit berdiri. Memungut ponsel dan bukunya. Ellin melirik sekilas, lalu melanjutkan aktivitasnya.
Ellin masih asik menggerak-gerakkan badannya di depan layar ponsel, diiringi alunan musik yang lumayan keras, sesekali ia memasang ekspresi random. Laily menggelengkan kepalanya melihat ulah Ellin, aplikasi itu benar-benar-benar membuat kecanduan memainkannya.
"LOH, LY!"
Laily merampas ponsel Ellin kemudian tersenyum miring.
"Belajar." Laily kembali duduk.
Ellin tak terima. "Urusan gue lah mau belajar apa kagak. Kok lo ngatur-ngatur sih!"
Laily tak menghiraukannya. Ia asik membolak-balikkan halaman buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlLy [COMPLETE]
Teen Fiction-Sequel 18 Words- ° ° ° ° Entah mengapa takdir mempertemukan kita kembali dan sepertinya semesta ingin melanjutkan kisah kita yang sempat terhenti.