PROLOG

3.1K 211 569
                                    

Harap membaca cerita 18 Words terlebih dahulu karena semua berawal dari sana. Nggak votement nggak masalah. Sekadar mampir. Setiap partnya cuma 18 kata kok.

Terimakasih

***

Gadis itu nampaknya bersiap-siap menuju kampus-nya. Lulus dari SMA ia segera mendaftarkan diri ke perguruan tinggi yang ada di ibukota. Berbagai rangkaian tes yang ia jalani dan akhirnya ia dinyatakan lolos ke Universitas yang diimpikannya selama ini.

Sambil merapikan alat-alat tulisnya, ia bergegas menuju ke halaman depan apartemen. Yah, memang benar Laily merantau ke Jakarta seorang diri demi melanjutkan pendidikannya. Seorang lelaki sudah menunggunya disana. Lelaki yang menyadari Laily sudah tiba melemparkan senyuman manisnya.

"Sudah siap berangkat kuliah?"

"Siap dong."

"Nih!" Lelaki itu menyodorkan helm pada Laily yang kemudian disambutnya dengan senang hati. "naik buruan, ntar telat."

"Bentaran ihh,, nggak bisa masuk nih." Tampaknya Laily kesulitan yang tidak bisa mengaitkan helm-nya.

Klik. Helm terkait. "Udah kan? Ayo naik cepet!"

"Thanks." Laily dengan cepat naik di motor lelaki itu. Membelah jalanan ibukota yang sangat padat.

"Nanti mampir dulu ke minimarket depan," ucap Laily setengah berteriak agar di dengar si pembawa motor.

"Coklat lagi?"

"IYA."

"Kayak anak kecil aja!! Sukanya coklat mulu. Ntar gendut nggak ada yang suka lhohh!"

Laily mendedis kasar. "BIARIN AJA, GUE NGGAK PEDULI TUH SAMA YANG NAMANYA COWOK!!!"

"Lah, gue kan cowok."

"Kecuali lo." Laily menoyor helm lelaki itu dan kemudian tertawa setelah mendengar umpatan kesal darinya.

***

Pria itu masih berkutat pada kuasnya. Menggerakkan ke samping kanan kemudian samping kiri juga atas dan bawah. Ini adalah hobinya. Dan rasanya ini kesenangan yang amat luar biasa karena bisa menghasilkan karya yang menarik.

Hand lettering atau biasa disebut seni menggambar huruf. Berbagai gambar huruf telah ia model sendiri dengan ide-ide nya. Menarik. Bagus. Mengesankan. Begitulah pendapat orang-orang tentang karyanya.

Happy is Simple with Sweet Foods

Tertulis kalimat tersebut pada dinding yang pria itu gambar. Hanya membutuhkan waktu dua jam lebih untuk membuat sketsa nya.

"Bagaimana Aldy apakah ini sudah jadi?

Aldy menghentikan aktivitas nya sejenak. Menoleh ke sumber suara dan didapati nya seorang pemilik kafe yang menggunakan jasa seni nya. Sweet Lovers itulah nama kafe nya sehingga Aldy mempunyai ide membuat kalimat itu.

"Sketsanya sudah jadi tinggal pewarnaan aja. Oh iya hiasan-hiasan pelengkapnya juga belum."

"Kerja bagus. Saya sangat suka dengan sketsa mu yang ini Aldy."

"Terimakasih Pak."

Ponsel Aldy berdering. Aldy meminta izin pada atasannya untuk mengangkat telepon.

"Hallo Mel, ngapain lo telpon gue?"

"....."

"Iya bentar lagi gue kesana."

"....."

***

Terimakasih telah membaca AlLy❤


BigLuv,
ALnDMy04

AlLy [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang