13. Terpana

452 65 392
                                    

Kamu kok semakin hari semakin tampan? Aku gatahan.

***

I like the way you try so hard when you play ball with your friends.

I like the way you hit the notes, in every song you're shining.

I love the little things, like when you're unaware.

I catch you steal a glance and smile so perfectly.

(A love so beautiful - English Version)

***

"Dy."

"Dy."

"Dy."

Aldy membalikkan badan mendapati Aris sedang berlari ke arahnya dengan napas ngos-ngosan. "Capek gue neriakin lo dari tadi, gak noleh-noleh."

"Kurang kenceng kali lo."

Aris mengatur napasnya, agar bisa berbicara dengan benar. Tidak terengah-engah. Ia mengambil asal botol minuman yang Aldy bawa kemudian meneguknya sampai habis.

"Gue butuh bantuan lo. Anggota tim futsal gue kurang satu orang. Habis ini mau tanding."

"Ogah gue."

"Ayolah, Dy. Kali ini aja ya ya ya?" Pinta Aris memelas. Bahkan ia memasang raut wajah andalannya. Raut wajah tidak bersalah, serta mewek tidak jelas seperti perempuan. Tak hanya itu Aris juga menggoyangkan lengan Aldy, seperti cewek yang minta dibelikan sesuatu oleh sang pacar.

"Ih jijik gue. Apaan sih lo?!" Aldy melepas tangan Aris yang asik menggoyangkan lengannya. "yaudah ayok."

"Beneran kan, lo?"

"Oh yaudah gajadi kalo gitu." Aldy terlihat merajuk hendak pergi.

"Eh eh gak gak. Ayo! Ntar gue traktirin deh. Kita ke lapangan buat briefing sama latihan sebentar." Aris mengajak Aldy sambil merangkul bahunya.

"Lo bener-bener sobih gue, Dy," ujar Aris disertai kekehan meledek.

Aldy menoyor Aris, kemudian tertawa. "Kalo ada maunya aja baik lo. Dasar."

"Hehe. Santai, Bos." Aris segera membentuk V dengan jarinya, karena melihat Aldy yang berancang-ancang menoyor kepalanya lagi.

***

Hari ini Laily, Ellin, serta Aish ada jadwal Praktikum untuk mata kuliah Biologi umum. Mereka berjalan beriringan menuju Laboratorium Biologi. Tak lupa jas lab yang terpasang rapih di tubuh mereka.

Memang sudah peraturan Laboratorium, untuk memakai APD lengkap sebelum memulai praktikum. Jas lab, sarung tangan karet, dan masker adalah tiga hal yang paling utama untuk memulai praktikum.

Jangan lupakan soal waktu. Mereka yang datang terlambat tidak boleh melakukan praktikum. Atau lebih parahnya mendapat nilai kosong di mata kuliah itu dan harus mengulang di semester depan.

"Eh, Lai. Sehabis praktikum kita nonton pertandingan futsal yuk di lapangan gedung sebelah."

"Gak ah. Gue mending ngerjain Laporan praktikum deh, dari pada liat gituan." Laily tampak sibuk, ia tengah membaca buku prosedur praktikum dan mengingat secara rinci rangkaian kerja tersebut.

"Yaelah, Lai. Jangan serius-serius napa jadi orang. Cukup Aish aja yang serius disini. Lo jangang ikut-ikutan," cibir Ellin melirik Aish yang membosankan.

AlLy [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang